banner 728x90

Putra Nusantara bersama Paguyuban Godhong Suwek Gelar Sarasehan Budaya dan Pelestarian Alam di Lereng Gunung Wilis

  • Bagikan

Nganjuk-Suasana SD salam judeg yang berada di desa blongko, kecamatan Ngetos, kabupaten nganjuk pada sabtu (28/12) malam terasa meriah. Puluhan warga terlihat antusias untuk menghadiri sarasehan Budaya dan Pelestarian Lingkungan. Turut hadir juga beberapa perwakilan Muspika dari Kecamatan Ngetos dalam agenda ini.

Berangkat dari susahnya mendapatkan akses air untuk saluran irigasi pertanian di wilayah loceret, Pada sambutannya, Tofan ardi, selaku pembina Yayasan Putra Nusantara mengatakan bahwa isu kekeringan bukan lagi sekedar isapan jempol belaka.

banner 728x90 banner 336x280

“Bapak ibu, ini musim penghujan. Namun beberapa warga yang tinggal di daerah saya, tepatnya kecamatan loceret, untuk saluran irigasi pertanian pada 1 petak sawah, itu diperlukan 5 kali pompa menggunakan mesin pompa.” Ujar pria kelahiran Surabaya ini.

Baca Juga :  Dies Natalis GMNI ke-70: Buka Bersama & Silaturahmi Hangat di Gang Akasia, Bojonegoro

“Ini serius, salah satu petani yang mengalami hal ini adalah mertua saya. Beliau sampai mengeluhkan bahwa bertani disaat ini sudah tidak seperti dulu. Dulu untuk pengairan irigasi sawah 1 petak, sudah cukup 1 kali pompa. Ini sekarang sudah masuk musim hujan, masih perlu 5 kali pompa untuk irigasi 1 petak sawah.” Pungkasnya.

Pada kesempatan ini pak camat Ngetos, Drs Bambang Harianto MM, berpesan kepada para warga untuk tidak menyepelekan tanaman konservasi yang ditanam di sekitar lereng gunung wilis.

“Setelah kegiatan ini, besok rekan rekan kita yang dari Putra Nusantara dan Paguyuban Godhonk Suwek, akan melakukan penanaman di sekitar lereng gunung wilis. Salah satu yang ditanam adalah pohon bambu. Saya tau klo warga sini suka makan bambu muda u tuk sayur. Tp saya memghimbau agar sedikit dkurangi, karena bambu yang ditanam di lereng wilis digunakan untuk menyelamatkan mata air yang mulai kering.” Ujarnya.

Baca Juga :  Lepas Pulang Bersama Santri; Pesan Kiai Hamid Wahid; Jaga Akhlak dan Karakter Santri

Pada sambutan yang terakhir, pembina dari paguyuban Godhonk Suwek, pak Bambang, sedikit bercerita tentang aktifitas paguyuban godhonk Suwek selama ini. Mulai dari santunan anak yatim piatu sampai pada fakir miskin. Baru kali ini paguyuban godhonk suwek terlibat secara langsung dalam kegiatan pelestarian alam.

“Selama ini, kami di godhonk suwek sudah menunaikan misi sosial kemanusiaan. Tapi baru kali ini kami terlibat secara langsung dalam kegiatan pelestarian alam. Kita hanya tidak sedang lupa, bahwa hidup, selain menjaga hubungan dengan Tuhan, Manusia, perlu juga menjaga hubungan baik dengan alam.” Ujar pria kelahiran lamongan ini.

Baca Juga :  Pesan Kiai Zuhri pada Santrinya Menjelang Liburan Pesantren

“Pada saat anggota saya ada yang membicarakan program bhakti alam ini, jawaban saya langsung iya. Tanpa perlu tidak. Memang itu inisiasi yang selama ini saya tunggu dari kawan – kawan paguyuban godhonk suwek.” Pungkasnya.

Acara yang dimulai pukul 19.00 sampai 22.00 ini juga dihibur dengan grup karawitan, penampilan kesenian tari, sampai pada pertunjukan musik oleh perwakilan muspika. (by)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner 336x280