Reporter : Junaidi
Sumenep – Harianjatim.com, Penyebaran kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur mulai mengintai warga. Tidak sedikit masyarakat yang dirawat karena terserang penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk tersebut.
Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumenep, per 28 Januri 2022 kasus DBD mencapai 32 kasus. Dari jumlah tersebut, Dinkes belum menerima laporan adanya pasien yang meninggal dunia karena terserang DBD.
Kadinkes Sumenep Agus Mulyono mengataka, fogging menjadi solusi utama dalam rangka memberantas penyakit DBD yang mulai mengintai masyarakat.
Selain kata dia, masyarakat masyarakat secara rutin melakukan gerakan 3M-Plus sebagai langkah Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
Gerakan 3M Plus dimaksud meliputi, yakni menguras atau membersihkan tempat penampungan air, menutup rapat tempat penampungan air, menyingkirkan atau mendaur ulang barang bekas yang bisa dijadikan tempat perkembangbiakan jentik nyamuk, seperti botol plastik, kaleng bekas, dan lain-lain.
Sementara plus-nya melakukan larvasidasi atau abatisasi dan memakai lotion antinyamuk, baik saat di rumah maupun di sekolah. Apabila diperlukan maka harus dilakukan foggingisasi.
“Mesin fogging sudah ada di masing-masing Puskesmas sebagai gerak cepat Dinas Kesehatan mencegah kasus DBD agar tidak semakin meningkat,” kata Agus.
Agus mengaku pasien DBD saat ini mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun 2020. Meski begitu, masyarakat diminta terus waspada agar penyebaran kasus ini bisa ditekan.
Selalu simak berita terkini Harianjatim.com melalui kanal Telegram “Harian Jatim [dot] Com”. Klik https://t.me/harianjatim untuk bergabung.
(Jd/Waid)