Kesantunan berbahasa adalah kegiatan berbahasa yang baik yang mengandung kesadaran akan menghargai orang lain saat berbahasa secara langsung maupun tidak langsung.
Media sosial merupakan wadah bagi masyarakat untuk saling berinteraksi, berkomunikasi, dan berpartisipasi secara daring secara luas dan bebas. Sopan santun berbahasa saat menggunakan Media sosial sangat penting digunakan terutama seperti saat ini, tentunya kebanyakan orang paham dengan media sosial, bahkan kebanyakan orang bermain media sosial untuk saling berkomunikasi satu sama lain yang tidak terbatas penggunaanya.
Contoh media sosial yang sering digunakan yaitu WhatsApp, Instagram, Line, Tweeter, dan Telegram. Namun, saat menggunakan sosial media tentunya kita harus selalu memperhatikan kesantunan bahasanya karena dengan kita memperhatikan kesantunan bahasa kita akan lebih bijaksana dalam menggunakan media sosial.
Baca Juga : Apakah Lontaran Kalimat Perintah Termasuk Ketidaksantunan Berbahasa?
Saat menggunakan sosial media tentunya kita harus selalu memperhatikan kesantunan bahasanya karena dengan kita memperhatikan kesantunan bahasa kita akan lebih bijaksana dalam menggunakan media sosial. Banyak sekali orang-orang yang kurang bijaksana saat menggunakan media sosial, mereka berkomentar secara bebas tanpa memperhatikan kesantunan bahasa, padahal hal seperti itu bisa saja akan dianggap salah paham oleh banyak orang. Misalnya, berkomentar jelek pada suatu postigan di instagram padahal kita tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Dalam bermedia sosial alangkah baiknya diperlukan etika dan kesantunan, pakailah bahasa yang tepat dan sopan serta santun dalam berkomunikasi, Kemudian menghargai privasi orang lain dengan tidak mengumbarnya di media sosial sekalipun hanya untuk bercanda yang dapat menyebabkan orang lain merasa tersinggung. Dan tidak membagikan konten, berita, gambar yang mengandung pornografi yang dapat membuat seseorang merasa terhina atau dilecehkan.
Baca Juga : Kesantunan Berbahasa dalam Tali Relasi
Hindari membuat atau memposting dan memberi komentar yang dapat dianggap sebagai hasutan dan menyebarkan kebencian atau permusuhan baik itu kepada seseorang atau suatu kelompok tertentu. Agar tidak terjebak dalam kegaduhan komentar-komentar yang ambigu dan vulgar yang berdampak pada ranah hukum.
Pikir dahulu sebelum memposting kira kira apa saja konsekuensinya dari sesuatu yang akan diposting. Amankah atau berpotensi berbahaya. Disinalah pentingnya mempertimbangkan akan banyak dampak positifnya atau banyak efek negatifnya. Hindari untuk membagikan berita hoax. Jadi perlu kiranya, dibaca dulu, dicermati lebih dahulu sebelum membagikanya kepada orang lain, apakah benar informasi yang akan dibagikan tersebut, jangan sampai diri kita menjadi bagian penyebar berita bohong.
Kita bisa mulai menggunakan kesantunan berbahasa saat menggunakan media soial dengan cara, ketika kita ingin mengomentari sebuah postingan atau apapun itu di media sosial kita harus menggunakan kata-kata yang baik dan tidak menyinggung perasaan siapa saja yang membacanya. seperti contohnya diawali dengan kalimat “mohon maaf” contoh kalimatnya : ” mohon maaf saya kurang setuju dengan apa yang saudara katakan…”.
Bahasa santun digunakan secara positif, tidak menyinggung perasaan orang lain dan tata bahasanya pun sesuai aturan. Karena kesantunan berbahasa dapat menjaga hubungan baik dan rasa saling percaya, termasuk menghindarkan perselisihan. Adalah martabat Bahasa Indonesia sejak dicetuskan selalu memperhatikan harkat kemanusiaan dan harga diri orang lain, bukan bahasa yang provokatif atau memancing kemarahan.
Bahasa Indonesia saat ini sering disalahgunakan untuk berkomentar, bahkan sengaja disalahartikan. Hingga timbul istilah 1) disinformasi (informasi yang tidak tepat dan destruktif secara disengaja), 2) malinformasi (informasi fakta yang disebar untuk merugikan pihak tertentu), dan 3) misinformasi (informasi salah yang disebarkan). Hingga akhirnya timbul kasus hoaks atau ujaran kebencian yang kian marak.
Bahasa bukanlah hanya asal bicara. Tapi harus memperhatikan marwah kesantunan dan martabat dalam berbahasa. Sebab, bahasa merupakan ciri kepribadian dan karakter pemakai bahasanya. Berbahasa Indonesia itu harus baik karena sesuai tempatnya, berbahasa pun harus benar karena pas maknanya. Dan bahasa pun harus santun. Agar tidak ada yang tersinggung atau merasa dipojokkan. Bahasa Indonesia yang santun berarti bahasa yang tidak memprovokasi.
Baca Juga : Urgensi Kesantunan Berbahasa di Dunia Maya
Ditulis oleh : Laila Rahmawati | Siswi SMAN 1 Kepanjen, Jawa Timur