Reporter : Ponirin Mika
Kangean.HarianJatim.Com – Ini teks khutbah yang di baca Datok Karaeng Pattas saat menjadi khotib pada pelaksanaan shalat hari raya idul fitri. Khutbah ini di tulis oleh beliau di kertas duluwang. Begitu ungkap Ahmadullah salah satu keluarga besarnya.
“Kertas duluwang itu ada sebelum penjajahan terjadi di negeri ini. Ia lebih dulu ada sebagai bahan menulis naskah sebelum ada kertas-kertas buku seperti saat ini,” ungkapnya.
Naskah khutbah itu di baca hingga saat ini. Hanya saja saat ini seorang khotib setelah membaca teks arab dilanjutkan dengan menerjemahkannya.
“Biasanya kalau dulu saat beliau (Datok Karaeng Pattas) membaca tidak diterjemahkan. Tapi saat ini di baca dan juga diterjemahkan. Biasanya yang membaca keluarga besar dari beliau,” imbuhnya.
Isi pada teks khutbah tersebut berisi tentang nasihat akan pentingnya menjaga puasa, kemenangan yang di raih oleh orang yang berpuasa dengan sempurna hingga cerita tentang pentingnya menjaga hubungan manusia dengan Allah dan hubungan manusia pada sesama.
“Isi khutbah itu adalah tentang nasihat, dan ajakan untuk terus menjaga hubungan ketaatan kepada Allah dan hubungan sosial pada sesama manusia,” kata Sanrawi salah satu cucu dari Datok Karaeng.
Hingga saat ini naskah khutbah tersimpan rapi dalam lemari yang ada di masjid dan terbungkus rapi dengan wadah yang terbuat dari bambu. Menurut Sanrawi, naskah itu merupakan jejak peninggalan Datok Karaeng Pattas yang sangat berharga.
“Pada isi khutbah yang di tulis menunjukkan bahwa Datok Karaeng seorang yang alim,” tegasnya.
Ia menambahkan, sebagai salah satu tokoh agama yang bisa di sebut pertama kali mendakwahkan Islam di Desa Gelaman, Datok Karaeng berhasil menyebarkan Islam Ahlu Sunnah Waljamaah (Aswaja) terbukti dari beberapa kitab yang di miliki.
“Beliau (Datok Karaeng Pattas) mengajarkan kitab akidah, fikih dan tasawuf sesuai dengan paham Aswaja,” tuturnya.