Meningkatkan Kemampuan Anak Mengenal Bentuk Geometri melalui Media Dakon Geometri pada Anak Usia dini

  • Bagikan

Oleh:DWI NURSANTI,S.Pd
TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL II BOJONEGORO

banner 336x280 banner 336x280

harianjatim.com-Bojonegoro.Pengertian Media Pembelajaran Menurut Khadijah, media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk manyalurkan pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian anak usia dini sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. Dalam UU No.10 tahun 2003 tentang
sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Dari penjelasan diatas maka peneliti menyimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan suatu sarana untuk menyalurkan pesan dari pendidik untuk peserta didik yaitu menyalurkan pembelajaran agar anak dapat belajar dengan mudah dan anak juga bisa belajar sambil bermain dan semua tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik dan juga dapat menimbulkan suatu hubungan dengan baik antara pendidik dengan peserta didik. Kurnia
Dewi,Pentingnya Media Pembelajaran untuk Anak Usia Dini,(Program studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini,fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Fatah Palembang) Fadillah,Edutainment Pendidikan Anak Usia Dini (Jakarta:Kencana,2014),hlm.24 17 2.

Manfaat Media Pembelajaran Secara umum manfaat media pembelajaran menurut Hamalik adalah memperlancar interaksi antara guru dengan anak sehingga kegiatan pembelajaran lebih afektif dan efisien. Sedangan secara khusus manfaat media pembelajaran adalah:

a. ketika dalam menyampaikan materi pembelajaran dapat diseragamkan,
b. proses pembelajaran lebih jelas dan menarik,
c. proses pembelajaran menjadi lebih interaktif karena dengan media akan terjadinya
komunikasi dua arah secara aktif
d. sedangkan tanpa media guru cenderung bicara satu arah
e. dengan media tujuan belajar akan lebih mudah tercapai secara maksimal dengan
waktu dan tenaga seminimal mungkin
f. kemudian meningkatkan kualitas hasil belajar anak
g. media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja
h. media dapat menumbuhkan sikap positif anak terhadap materi dan proses belajar
i. yang terakhir mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.

Media dakon geometri Dakon merupakan permainan tradisonal, yang cara bermainnya dimainkan oleh dua orang. Menurut sumintarsih, menjelaskan bahwa kata dakon berasal dari kata dhaku dan mendapat akhiran-an dhakon berarti mengaku bahwa suatu itu miliknya.

Permainan dakon dikenal sebagai permainan tradisonal masyarakat Jawa sekalipun
permainan ini dikenal juga didaerah lain. Bermain dakon dapat juga melatih anak-anak
pandai dalam berhitung. Manfaat Bermain Dakon Geometri Manfaat bermain dakon yaitu bisa melatih Manfaat bermain dakon yaitu bisa melatih kemampuan motorik halus anak.

Saat memegang dan memainkan biji dakon, yang paling berperan adalah motorik halus anak yatu jari jemari. Permainan ini juga melatih emosional anak, dalam hal ini adalah kesabaran, dan ini harus dilatih. Dalam permainan ini juga diperlukan kemampuan untuk menerima kekalahan karena permainan ini hanya dilakukan dua orang. Belajar berperilaku sportif, bahwa dalam permainan adalah hal yang wajar, ada yang menang dan kalah. Bermain dakon
juga dapat melatih kemampuan kognitif anak. Menurut Jean Piaget anak pada tahap pra operasional usia 2-7 tahun merupakan tahap persiapan untuk pengorganisasian operasional konkrit. Istilah yang digunakan Piaget berupa tindakan kognitif seperti mengklasifikasikan sekelompok objek, menata letak benda-benda menurut ururtan tertentu , dan membilang.19
Pengertian geometri ,

geometri merupan salah satu system Dakon geometri adalah sebuah modifikasi alat permainan baru yang terdiri dari papan dakon yang dilubangi berbentuk geometri, dan berisikan biji-bijian. Permainan ini dimainkan oleh dua orang .

Cara bermain dakon geometri
a. Permainan dakon dimainkan oleh dua orang
b. Menentukan pemain yang akan bermain lebih dulu dengan suit
c. Pemain yang lebih dulu mengambil biji-bijian
d. kemudian di masukkan ke dalam lubang secara urut dipapan dakon
e. Setelah memasukkan biji terahir anak di tanya pada bentuk geometri apa dia terahir
menaruh biji tersebut.
f. Setelah itu maka ganti lawannya yang main
g. Bermainnya seperti itu sampai akhir permainan
h. Setelah selesai anak menghitung jumlah biji-bijian yang ada di lubang sisinya yang
merupakan miliknya.
Kemampuan Kognitif merupakan kemampuan anak untuk berfikir secara kompleks serta kemampuan penalaran dan pemecahan masalah.

Jean Piaget mengemukakan tahap-tahap
perkembangan kognitif dari setiap individu yang berkembang secara kronologis.
a. Tahap sensori motor (lahir-2 tahun)
Pada tahap ini anak memeproleh pengalaman melalui fisik dengan gerakan anggota tubuh dan sensori koordinasi alat indra. Pada mulanya suatu objek itu nyata bila ada pada penglihatannya.

b. Tahap pra-operasional (usia 2-7 tahun)
Pada tahap ini merupakan tahap persiapan untuk pengorganisasian operasional konkrit. Istilah operasional yang di gunakan Piaget yaitu berupa tindakan kognitif, seperti mengklasifikasikan sekelompok objek, menata letak benda-benda menurut urutannya tertentu, dan membilang.

c. Tahap operasional konkrit (usia 7-11 tahun) Anak-anak kemampuan untuk mengklasifikasikan dan serasi, mampu memandang suatu objek dari sujud pandang yang berbeda secara objek (melihat gambar).

Pada tahap ini anak
sudah cukup matang dalam menggunakan pemikiran logika, tetapi hanya objek fisik yang ada saat ini (oleh sebab itu maka disebut tahap operasional konkrit).
d. Tahap operasional formal
Tahap ini merupakan tahap akhir dari perkembangan kognitif secara kulitatif. Pada tahap ini anak sudah mampu melakukan penalaran dengan menggunakan hal-hal yang abstrak dan menggunakan logika. Anak mampu menalar tanpa harus berhadapan dengan objek atau peristiwa yang berlangsung.

Howard Gardner mengemukakan teori kecerdasan ada 9 macam yaitu terdiri dari aspek-aspek verbal linguistik (verbal linguistic intelligence),Kecerdasan
logika matematika (logica mathematical intelligence, kecerdasan visual spasial (spasial intelligence), kecerdasan gerak tubuh (bodily kinesthetic intelligence), kecerdasan musical berirama (musical rythmic intelligence), kecerdasan antar diri (interpersonal intelligence), kecerdasan dalam diri (interpersonal intelligence), kecerdasan alam natural (naturalistic
intelligence, dan kecerdasan eksistensial.

Kecerdasan logika matematik meliputi kemampuan menganalisa masalah yang bersifat logis matematik dan menginvestigasi masalah secara
ilmiah. Kemampuan ini melibatkan sejumlah bagian pusat berfikir di otak. Misalnya kegiatan bermain untuk pengembangan kecerdasan matematika antara lain mengenal deretan angka, bermain dakon, mengukur berat, mencocokkan,pengukuran panjang pendek,mengurutkan kecil besar dan sebagainya Pengembangan kecerdasan logika matematika pada anak usia dini
dikembangkan pada kemampuan berhitung permulaan dan pemecahan Masalah Pengaruh Media Dakon Geometri Terhadap Kecerdasan Logika Matematika . Pengaruh Media Dakon Geometri Terhadap kemampuan kognitif Kemampuan kognitif merupakan kemanapuan dimana anak bisa berfikir secara kompleks serta penalaran dan pemecahan masalah.

Piaget mengajukan teori tentang perkembangan kognitif anak yang melibatkan proses-proses
penting yaitu, skema, asimilasi, akomodasi, organisasi, dan ekuilibrasi. ketika anak bermain dakon geometri disitu anak dapat berfikir dengan kompleks, anak dapat memecahkan suatu masalah dengan ketika anak bermain dakon geometri anak bisa menggunakan jari-jemarinya
menggenggam biji-bijian kemudian meletakkan biji-bijian ketempatnnya dengan secara urut.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner 336x280
Verified by MonsterInsights