Sambut Kedatangan Santri Baru, Pengurus Ponpes Nurul Jadid Putri Gelar In House Training

  • Bagikan
Pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid satuan kerja Biro Kepesantrenan menggelar In House Training kepada pengurus asrama I'dadiyah

Probolinggo.HarianJatim.Com- Biro Kepesantrenan Putri Pondok Pesantren Nurul Jadid menggelar In House Training dalam rangka persiapan menyambut kedatangan Santri Baru pada 03-08 Juli 2024. Acara ini diikuti oleh seluruh pengurus I’dadiyah (Asrama Khusus Santri Baru). Jumat, (28/06/2024) di Aula Mini Pesantren.

banner 336x280 banner 336x280

Wakabid Penataan Wilayah dan Kesejahteraan Santri, Siti Maknunah selaku penanggung jawab kegiatan menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk membangun hubungan yang positif antara pengurus dan wali santri dan mengasah kompetensi kepengurusan dalam desiminasi skill komunikasi efektif wali asuh dengan publik.

“Salah satu tujuan kegiatan ini adalah wali asuh Santri Baru dapat menjadi sosok yang komunikatif dalam menyampaikan perkembangan anak, baik perkembangan positif maupun perkembangan negatif. Karena komunikasi yang tidak dilakukan dengan sangat baik akan menyebabkan banyak kesalahpahaman atau perbedaan persepsi antara wali asuh dan wali santri,” ungkapnya.

Kita berharap, lanjut Siti Maknunah, kegiatan ini akan menjadi langkah awal yang baik untuk membangun hubungan yang hangat antara Wali Santri dengan pesantren.

“Lagi-lagi kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan trust Wali Santri terhadap Pesantren.”
Pungkasnya.

Adapun pembahasan dalam kegiatan desimenasi tersebut meliputi; Pertama, prinsip komunikasi efektif. Adapun prinsip-prinsip tersebut diantaranya adalah memanggil Wali Santri dengan penghormatan nama atau panggilan lain seperti “bapak/ibu”, tersenyum, memberikan attention penuh dan berbicara sesuai yang disukai oleh lawan bicara. Hal ini dikarenakan bukan seberapa lama waktu yang dihabiskan. Akan tetapi, seberapa hangat perbincangan tersebut. Dengan demikian, Wali Santri akan merasa nyaman ketika berbicara dengan Wali Asuh.

Kedua, wali asuh menjadi pendengar yang baik. Sosok yang komunikatif tidak dapat hanya dinilai dengan kompetensinya dalam menyampaikan sesuatu, tetapi keterampilannya menjadi pendengar yang baik juga sangat dibutuhkan sebab komunikasi adalah hubungan dua arah.

Ketiga, bijak dalam menyampaikan kekurangan anak asuh. Hal ini bertujuan agar Wali Asuh dapat menyampaikan kekurangan anak dengan kata-kata yang positif dan tidak menghakimi serta fokus kepada solusi dan saran dari orang tua mengenai penanganan terhadap kekurangan anak asuh.

Keempat, handling complaint atau mengelola komplain Wali Santri. Setiap Wali Asuh harus memiliki keahlian mengelola dan memutar komplain Wali Santri dengan baik. Misalnya tidak gampang tersulut emosi ketika mendengar komplain yang menohok, tetapi bersikap bijak mendengarkan dan meluruskan apa yang sebenarnya terjadi.

Menyoal acara, desiminasi ini dibungkus dengan kegiatan In House Training selama satu hari dengan dua sesi, yakni pagi dan siang-sore.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner 336x280
Verified by MonsterInsights