Probolinggo.HarianJatim.Com – Sebelum ditutupnya acara festival ekonomi syariah yang digelar oleh bank Indonesia (BI) cabang Malang, panitia menggelar Tabligh akbar yang berisi tentang tausiah yang bertempat di aula 1 pondok pesantren Nurul Jadid, Rabu (23/10).
Untuk mengisi acara tersebut, panitia festival mengundang pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, Kyai Moh. Zuhri Zaini. Beliau menyampaikan tausiah terkait pentingnya mempelajari ekonomi. Terlebih dahulu, kyai Zuhri menyampaikan sekilas tentang hari santri Nasional (HSN).
“Diperingatinya HSN, bukan hanya sebagai bentuk pengakuan melainkan untuk menjadi motivasi dalam melanjutkan perjuangan pendahulu,” tuturnya.
Menurutnya, dakwah harus sesuai dengan tuntutan zaman. Perjuangan santri bukan hanya dalam lingkup agama dan pendidikan, taou juga berjuang dalam memberdayakan ekonomi.
“Islam sangat detail dalam mengatur dunia perekonomian. Itu sesuai dengan beberapa firmannya yang telah diterangkan di dalam al-qur’an,” ucapnya.
B
Kiai Zuhri juga berpesan, santri jangan hanya menumpuk ilmu, tapi harus membina karakter pendidikan pada orang lain. Terdapat ibadah yang tidak kalah penting selain dalam lingkup agama, ibadah tersebut ialah ibadah sosial.
“Terkadang jika amal dunia diselingi dengan niat yang baik, maka itu akan menjadi amal akhirat juga. Seperti contoh pernikahan, memberi nafkah dan sebagainya,” katanya.
Ia mengajak para santri untuk berupaya berdaya agar tidak bergantung dengan orang lain agar mereka bisa menjadikan Allah sebagai tempat bergantung mereka. Dalam melakukan usaha, manusia bukan hanya butuh tekad dan semangat, melainkan juga membutuhkan ilmu dalam menjalankan usaha tersebut.
Diakhir tausiah, beliau menegaskan jangan sekali-kali melakukan sebuah usaha secara individual.
“Jika bisa, usaha itu jangan dilakukan sendirian tapi harus berjamaah. Karena pekerjaan seberat apaun, jika dilakukan secara bergotong-royong maka pekerjaan tersebut akan menjadi mudah,” pungkasnya.
