Kiai Zuhri; Pesantren Harus Terus Aktif Mencerdaskan Bangsa

  • Bagikan

HarianJatim.Probolinggo.Com- Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH. Moh. Zuhri Zaini, baru-baru ini menetapkan Arah Kebijakan Umum Pesantren (AKUP) untuk tahun 2025, yang bertujuan untuk memperkuat peran pesantren dalam meningkatkan kualitas pendidikan serta pemberdayaan masyarakat. Kebijakan ini dipaparkan langsung oleh Kiai Zuhri di Aula I Pesantren pada Kamis (17/12/24), dan disusun berdasarkan visi, misi, serta Rencana Strategis (Renstra) Pesantren untuk periode 2023-2027.

Dalam penetapannya, Kiai Zuhri menekankan bahwa AKUP 2025 akan menjadi landasan dalam memperkuat pesantren sebagai lembaga pendidikan yang tidak hanya mencetak generasi yang cerdas, tetapi juga memiliki karakter dan berdaya saing. “Pesantren tidak hanya harus menjadi pusat pendidikan, tetapi juga pusat pemberdayaan masyarakat. Kami ingin pesantren ini menjadi tempat yang mencetak santri yang tidak hanya berilmu, tetapi juga mampu berkontribusi positif bagi masyarakat,” ujar Kiai Zuhri.

banner 336x280 banner 336x280

Program prioritas dalam AKUP 2025 ini meliputi empat aspek utama yang diharapkan dapat memperkuat struktur dan fungsi pesantren, baik di bidang pendidikan, dakwah, pelayanan, dan ekonomi.

  1. Peningkatan Peran Pesantren sebagai Lembaga Pendidikan dan Pengembangan

Dalam kebijakan ini, pesantren akan fokus pada internalisasi nilai-nilai pesantren melalui pendidikan dasar dan pengamalan Furudhul Ainiyah (FA). Pengembangan kurikulum secara berjenjang dan integrasi antara kurikulum pesantren dan pendidikan formal juga menjadi fokus utama. Selain itu, kompetensi dan keterampilan sumber daya manusia (SDM) akan terus ditingkatkan untuk memastikan kualitas pengajaran dan pembelajaran yang maksimal.

  1. Optimalisasi Peran Pesantren melalui Kaderisasi dan Dakwah

Pesantren Nurul Jadid juga berkomitmen untuk memberdayakan kaderisasi santri dan pengurus secara berjenjang. Pemberdayaan lembaga dakwah pesantren dan guru tugas akan menjadi prioritas, bersama dengan pemanfaatan media digital untuk dakwah online yang semakin penting di era teknologi saat ini.

  1. Peningkatan Layanan Pesantren dalam Pemenuhan Standar Mutu Manajemen Terpadu

Kebijakan ini juga menekankan pentingnya pemenuhan fasilitas santri sebagai standar layanan dasar, serta optimalisasi layanan berbasis digital dan ISO untuk meningkatkan efisiensi manajerial. Dalam hal ini, pesantren juga akan memperkuat pelayanan kesehatan masyarakat melalui penyediaan rumah sakit umum sebagai bagian dari kontribusinya terhadap kesejahteraan masyarakat.

  1. Pemberdayaan Potensi Ekonomi Pesantren

Sebagai bagian dari upaya menuju kemandirian, Pondok Pesantren Nurul Jadid akan meningkatkan pengembangan unit usaha pesantren yang dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi pesantren itu sendiri. Program ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi pesantren dalam memenuhi kebutuhan finansial melalui kerja sama dan kemitraan dengan pihak luar.

Dengan kebijakan tersebut, Kiai Zuhri berharap Pondok Pesantren Nurul Jadid dapat semakin berperan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Ia juga berharap pesantren ini akan terus berkontribusi positif dalam pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kualitas hidup di sekitar pesantren.

“Kami ingin Pesantren Nurul Jadid tidak hanya menjadi lembaga pendidikan yang unggul, tetapi juga menjadi pusat pemberdayaan masyarakat dan ekonomi. Semoga dengan kebijakan ini, pesantren bisa lebih mandiri dan memberikan manfaat lebih besar bagi umat,” harap Kiai Zuhri.

Melalui kebijakan ini, Pondok Pesantren Nurul Jadid berkomitmen untuk terus mengembangkan kualitas layanan pendidikan dan sosial yang dapat memberi dampak luas bagi masyarakat. Dengan pendekatan yang lebih terstruktur dan berbasis pada nilai-nilai pesantren, diharapkan pesantren ini dapat menjadi contoh bagi lembaga pendidikan lainnya di Indonesia.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner 336x280
Verified by MonsterInsights