Raluna Kedai Kopi Paiton Jadi Media Diskusi Sirah Nabawiyah

  • Bagikan

Probolinggo.HarianJatim.Com– Raluna Kedai Kopi di Paiton, Probolinggo, kini menjadi tempat yang tak hanya menyajikan kopi hangat, tetapi juga menjadi media untuk diskusi mendalam tentang Sirah Nabawiyah. Diskusi yang digelar secara rutin ini dihadiri oleh berbagai kalangan, termasuk para karyawan kedai kopi itu sendiri. Dalam kesempatan yang berlangsung pada Senin (06/02/25), Moh. Nurcholis Muslim, pimpinan diskusi, mengajak semua peserta untuk memperdalam pengetahuan tentang sosok Nabi Muhammad SAW melalui kajian Sirah Nabawiyah.

Menurut Nurcholis, bagi seorang Muslim yang ingin menjadi pejuang, pendakwah, atau ingin menyebarkan kemaslahatan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti politik, bisnis, sosial, ekonomi, dan pendidikan, mempelajari kehidupan Nabi Muhammad SAW adalah langkah yang tidak bisa dilewatkan. “Tidak ada yang bisa menandingi strategi perjuangan Nabi Muhammad, baik dalam politik, bisnis, sosial ekonomi, pendidikan, maupun hubungan antarumat beragama,” ungkapnya dalam arahan kepada peserta diskusi.

banner 336x280 banner 336x280

Cholis menambahkan, sebagai referensi utama dalam diskusi ini, buku Sirah Nabawiyah karya Husein Haikal dipilih karena dianggap sangat representatif dalam menyampaikan sejarah hidup Nabi Muhammad SAW yang autentik. “Buku ini adalah salah satu yang terbaik dan bisa mengcounter upaya-upaya yang sengaja mengaburkan sejarah Nabi Muhammad SAW oleh orientalis,” jelasnya.

Selain itu, Cholis berharap agar diskusi ini tidak hanya menjadi sarana untuk membahas sejarah, tetapi juga untuk membentuk karakter yang lebih baik di kalangan peserta. Ia menginginkan kedai kopi Raluna tidak hanya fokus pada aspek bisnis, tetapi juga menjadi tempat untuk meningkatkan kualitas keilmuan. Oleh karena itu, kegiatan ini diharapkan dapat terus dilaksanakan dengan istiqamah, setidaknya dua kali dalam seminggu, setiap malam Selasa dan malam Rabu.

Sistem diskusi yang diterapkan di kedai kopi ini cukup menarik, karena setiap peserta diberikan kesempatan untuk bergantian menjadi pemateri. Dengan cara ini, peserta tidak hanya belajar mendalam tentang materi yang dibahas, tetapi juga dilatih untuk berbicara di depan umum dan meningkatkan keberanian serta kemampuan berbicara mereka. Cholis juga mengungkapkan, “Membaca adalah kunci untuk membuka wawasan dan memperluas cakrawala dunia,” mengingat pentingnya budaya membaca dalam kehidupan.

Harapan Cholis tidak berhenti hanya pada kajian Sirah Nabawiyah. Setelah selesai, ia merencanakan untuk melanjutkan diskusi dengan buku Islam Doktrin Peradaban karya Nur Cholis Masjid (Cak Nur). “Ada beberapa pilihan buku yang akan kita kaji setelah Sirah Nabawiyah khatam, salah satunya adalah Islam Doktrin Peradaban karya Cak Nur,” pungkasnya.

Dengan adanya kajian rutin ini, Raluna Kedai Kopi Paiton tidak hanya menjadi tempat berkumpulnya para penikmat kopi, tetapi juga menjadi tempat bertumbuhnya keilmuan yang berbasis pada ajaran Islam yang sangat relevan untuk kehidupan zaman sekarang. Diskusi ini memberikan ruang bagi masyarakat untuk lebih mengenal kepribadian Nabi Muhammad SAW, yang diharapkan dapat menjadi inspirasi dalam berbagai aspek kehidupan mereka.

Dalam suasana santai yang ditawarkan kedai kopi, para peserta juga dapat menikmati atmosfer diskusi yang tidak kaku, sehingga memudahkan mereka untuk memahami materi dengan lebih baik. Kehadiran Raluna Kedai Kopi sebagai tempat diskusi ini tentu saja menjadi salah satu contoh positif bagaimana sebuah usaha bisa memberikan dampak yang lebih besar bagi masyarakat, tidak hanya sekadar menyuguhkan produk, tetapi juga menumbuhkan semangat intelektual dan spiritual.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner 336x280
Verified by MonsterInsights