Tuban– Sebagai bentuk rasa syukur atas hari ulang tahun Partai Gerindra ke -17 th yg jatuh pada tgl 6 Februari 2025 Tri Astuti Selaku Kader senior Partai Gerindra merayakan bersama komunitas penyandang disabilitas dengan melaksanakan Baksos sekaligus sosialisasi penguatan advokasi bagi masyarakat inklusi./ Berkebutuhan Khusus
Menurut Wanita Asal Kecamatan Plumpang Tuban para Penyandang disabilitas merupakan bagian integral dari masyarakat yang tentunya memiliki hak yang sama untuk berpartisipasi dalam berbagai aspek kehidupan baik akses terhadap pelayanan sosial, aspek pendidikan, kesehatan bahkan peluang ekonomi melalui kesempatan kerja.
Ia berharap dengan adanya kegiatan sosialisasi ini dimaksudkan untuk memahami kondisi dan kebutuhan penyandang disabilitas secara langsung melalui dialog, dalam jejaring antara wakil rakyat dan masyarakat.
“Sinergitas semacam ini sangat perlu baik pemerintah, masyarakat, dan lembaga terkait guna meningkatkan kesadaran tentang pentingnya inklusivitas dalam ketersediaan infrastruktur dan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas di Kabupaten Tuban, ungkap Astuti yang sudah terpilih 4 periode sejak 2009 sebagai Anggota DPRD Tuban dari Fraksi Gerindra.
“Dengan adanya kegiatan Baksos kali ini menunjukkan bahwa Gerindra hadir untuk memberikan dukungan dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat khususnyapenyandang disabilitas dalam memberikan kontribusi terhadap implementasi UU No 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas dan Perda No 20 Tahun 2021 tentang Perlindungan dan Kesejahteraan Penyandang Disabilitas.”ujarnya

Selain itu dengan di adakan Dialog langsung ini juga dalam upaya mengidentifikasi potensi dan peluang pemberdayaan yang nantinya di rekomendasikan serta guna memberikan masukan kepada pemangku kebijakan di daerah.
Sementara itu para komunitas ini yang di wakili oleh Fira Fitria Selaku Ketua Jatim inklusi menyampaikan harapan dari berbagai komunitas difabel yaitu ORBIT, ITNI, Pertuni, NPC, Gergatini yaitu bahwa aksesibilitas perbankan , RS, sekolah, dan kesempatan kerja, pengembangan diri dan pelatihan kerja mohon ada fleksibilitas mengingat para difabel kesulitan dalam mobilisasi termasuk administrasi kependudukan agar di permudah.
“Hibah untuk organisasi disabilitas mohon untuk tetap di anggarkan dan bantuan pendidikan utamanya untuk perguruan tinggi agar ada porsi untuk anak-anak berkebutuhan khusus. Agar guiding blok benar-benar untuk akses pejalan kaki khususnya para difabel bukan untuk sarana berjualan
Fira panggilan akrabnya juga berharap kedepannya harus ada pendamping maupun tenaga khusus untuk bahasa isyarat yang nantinya bisa mendampingi para penyandang difabel yang mengalami gangguan pendengaran maupun bicara
( fa)