Reporter: harianjatim
Sumenep-harianjatim.com. Puskesmas Pasongsongan, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur berhasil menekan angka stunting dari 5,39 persen di tahun 2023 menjadi 3,1 persen pada tahun 2024 melalui inovasi Entaskan Kurang Gizi dan Stunting (Ekzis).
Kepala Puskesmas Pasongsongan Ariyanis Rasdyahati mengatakan, program Ekzis di Puskesmas Pasongsongan masih terus dijalankan sejak pertama dilincurkan tahun 2021 lalu.
“Sampai saat ini terus dikembangkan disetiap desa melalui pemberdayaan kader,” kata Ariyanis sebagaimana keterangan tertulis yang diterima media ini, Jumat.
Ariyanis mengaku dalam menerapkan inovasi Ekzis selalu koordinasi dan arahan dari Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sumenep. Sehingga upaya untuk mencegah stunting tepat dan lebih terarah.
Banyak kegiatan yang dilakukan saat ini dalam upaya menekan stunting. Misalnya kata Ariyanis, pihaknya dengan rutin melakukan penimbangan, pengukuran berat badan dan tinggi badan anak.
Selain itu, juga secara rutin memberikan konseling kesehatan, penyuluhan pada ibu balita serta demo memasak berbahan pangan lokal dengan memberikan resep modifikasi menu MPASI yang padat gizi untuk balita gizi kurang dan stunting, serta pendampingan balita oleh kader untuk memantau pola asuh dan pola makannya.
“Dari semua rangkaian kegiatan Ekzis diharapkan akan terus terjadi penurunan secara signifikan kasus kurang gizi dan stunting di wilayah Kecamatan Pasongsongan, sehingga target menuju Indonesia Emas 2045 bisa terwujud,” tegas dia.
Simak berita terbaru dan kabar terbaru melalui Google News harianjatim.com. atau download AppHarianjatimCom
(red)
