Reporter: harianjatim
Sumenep-harianjatim.com. Sejumlah warga yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Sumenep Peduli (AMSP) melakukan aksi demonstrasi di depan Polres Sumenep, Jawa Timur, Kamis, (7/8/2025).
Aksi turun jalan ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap kinerja Polres Sumenep. Salah satunya penanganan laporan dugaan fraud Bank Jatim sebesar Rp.20 miliar.
“Ini contoh kecil saja, dan banyak kasus lain yang mandek di internal Polres ini,” kata Zainurrozi orator aksi.
Dalam aksinya mereka membawa sejumlah poster yang bertuliskan kecaman. Salah satunya “Polres Sumenep Kantor Cabang Kepentingan Elite”.
“Apa Polres tempat penegakan hukum atau tempat penyimpanan berkas mati?, atau memang Reskrim menyelidiki atau menutupi?,” jelas dia.
Kasus dugaan penyimpangan keuangan di Bank Jatim terjadi pada tahun 2022. Bank Jatim Sumenep diduga kebobolan senilai kurang lebih Rp 20 miliar dari transaksi mesin EDC pada salah satu mitranya yang menjalani bisnis transfer antar bank online. Kemudian kasus tersebut dulaporkan ke Polres Sumenep.
Massa aksi juga mempertanyakan kasus dugaan korupsi tunjangan profesi guru tahun 2020-2021 yang dilaporkan sejak 2023 silam.
Massa aksi juga mempertanyakan dugaan aliran pengamanan kasus Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) tahun 2024 kepada oknum penyidik Tipikor Satreskrim Polres Sumenep sebesar Rp.250 juta.
“Kinerja Polres sudah sangat bobrok. Kami minta Kasat Reskrim untuk dievaluasi. Jika sampai minggu depan belum ada kejelasan, kami akan bongkar kasus ini di Polda Jatim dan Polri nanti,” tegas dia.
Plt Kasi Humas Polres Sumenep AKP Widiarti mengaku masih akan mendalami kasus tersebut. “Kita akan lakukan investigasi,” jawabnya singkat.
Setelah melakukan orasi, massa akasi membubarkan diri dengan tertib meski menaruh rasa kecewa. Sebab, mereka tidak ditenui oleh Kapolres Sumenep karena sedang menjalankan tugas ke luar kota.
Simak berita terbaru dan kabar terbaru melalui Google News harianjatim.com. Atau melalui aplikasi HarianjatimCom
(jd/red)
