Reporter : Ma’ruf
Ponorogo-harianjatim.com. Puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Peduli Demokrasi menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Kabupaten Ponorogo, Selasa (7/10/2025). Mereka menuntut kejelasan atas dugaan perselingkuhan yang melibatkan salah satu anggota DPRD dari Fraksi Partai PDI P dengan seorang pengusaha.
Aksi berlangsung damai namun penuh tekanan moral. Massa membawa sejumlah poster bertuliskan tuntutan agar DPRD bersih dari skandal. Mereka mendesak Badan Kehormatan (BK) DPRD segera menindaklanjuti laporan yang telah masuk dari seorang warga Surabaya.
“Kami tidak ingin lembaga wakil rakyat tercoreng oleh perilaku pribadi yang tidak pantas. Jika terbukti, anggota dewan tersebut harus mundur dan meminta maaf kepada masyarakat Ponorogo,” tegas Hamdani, koordinator aksi.
Hamdani juga membeberkan kronologi laporan yang berasal dari seorang istri yang menduga suaminya berselingkuh dengan oknum anggota dewan. Ia meminta BK bersikap tegas dan tidak membiarkan kasus ini menggantung.
Menanggapi hal tersebut, Ketua BK DPRD Ponorogo Mashudi membenarkan bahwa laporan telah diterima. “Kami sudah rapat internal dan meminta pelapor menyempurnakan berkas, termasuk identitas dan saksi. Setelah diperbaiki, laporan sudah kami teruskan ke pimpinan,” ujarnya.
Mashudi menambahkan, BK telah menjadwalkan pemanggilan terhadap pelapor sebanyak dua kali, namun yang bersangkutan tidak hadir. “Kami akan melakukan pemanggilan ketiga pada 9 Oktober 2025,” jelasnya.
Sementara itu, anggota BK Siswandi menegaskan bahwa proses akan tetap berjalan sesuai mekanisme. “Jika pelapor tidak hadir hingga tiga kali, maka kami akan lanjutkan dengan memanggil terlapor. Kami lembaga resmi, keputusan pun harus melalui tahapan yang sah,” tandasnya.
Aksi ditutup dengan harapan agar DPRD Ponorogo mampu menjaga marwahnya sebagai lembaga yang dipercaya rakyat dan bebas dari skandal pribadi.
