Usir Kebosanan Saat WFH: Ini Kata B’NING

  • Bagikan

Musim pandemi ini menjadi problem tersendiri apalagi setelah ditetapkannya Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) yang mengharuskan bekerja dari rumah atau Work front home (WFH).

Dalam serial B’NING (Bincang-Bincang With Nuning), Antara Nuning Rodiyah (Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia) Pusat dan Dini Latifatun Nafi’ah (Seorang Psikolog) mengangkat tema ” Problem Psikologis selama WFH dan Cara Mengatasinya”.

Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) pusat Nuning Rodiah menjelaskan pandemi corona memang membuat parno masyarakat, masyarakat dibuat atas was untuk berkatifitas diluar, sehingga mau tidak mau rumah adalah satu-satunya tempat paling aman dari covid-19.

“Meskipun demikian, WFH kadang membuat masyarakat jenuh dirumah, hal yang demikian ini yang harus diantisipasi dengan cara menjadikan rumah sebagai tempat paling nyaman untuk bekerja dan belajar anak” Ujar Nuning, Rabu, (13/5/2020)

“Karena banyak aktivitas dirumah, menonton televisi adalah salah satu cara yang dilakukan orang tua maupun anak untuk menghilangkan dari rasa bosan”, katanya

Sebab itu menurut Nuning menghadirkan tayangan yang berkualitas dan mengandung nilai edukasi terhadap anak merupakan hal yang paling penting.

“Apalagi bulan suci ramdahan, dengan hadirnya tayangan yang mengandung nilai edukasi akan tetap memacu anak belajar dari rumah dan orang tua tetap bisa mendampingi anak tersebut dalam proses belajar.

Sedangkan menurut Psikolog Dini Latifatun Nafi’ah orang yang tidak biasa WFH biasanya akan mengalami gejala stres karena akan membagi pekerjaan kantor dengan pekerjaan rumah, misal ketika dirumah harus menyelesaikan pekerjaan kantor dan saat bersama harus harus ngurus anak dan sekolah anak yang juga belajarnya dari rumah.

“Buat kita WFH ini hal baru dan dilakukan selama penerapan PSBB di musim pandemi covid-19, tentu ketika kita diharuskan WFH, maka akan timbul problem-problem didalmnya”, katanya.

Sebab itu menurut perempuan yang biasa dipanggil Dini ini, untuk mengatasi gejala stres tersebut, diantaranya menjadikan rumah sebagai tempat yang paling nyaman, tempat untuk lebih mengintenkan komunikasi dengan keluarga, dan yang tak kalah penting yang harus ditenamkan adalah dalam diri kita kala dirumah, kalau rumah adalah tempat paling aman dari wabah covid-19.

“Wabah ini tidak kelihatan, sebab itu lebih aman ketika kita tinggal dirumah, menghindari keramaian dan kontak dengan banyak orang”, katanya.

Sebenarnya menurut Dini WFH ini adalah momentum untuk memperbaiki diri atau dimana kita bisa punya lebih banyak waktu quality times dengan keluarga

“Selama ini kalau tidak WFH, waktu kita banyak terbagi oleh kerjaan di kantor sehingga intensitas interaksi dengan keluarga jarang atau berkurang, tetapi dengan WFH kita punya waktu yang cukup untuk berinterkasi dengan keluarga, bisa lebih banyak waktu untuk mendidik anak secara langsung sehingga kita bisa tahu perkembangan anak lebih detail”, tukasnya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner 336x280
Verified by MonsterInsights
Rapat paripurna dprd kota batam, pemerintah kota batam ajukan 8 poin ranperda.