
HarianJatim.com, Senin 27 Juli desa jebung kidul Kabupaten Bondowoso mengadakan lomba Pelepasan Burung Merpati “Totta’an Dhara” lomba ini diadakan untuk melestarikan budaya yang hampir punah di desa Jebung Kidul. Acara ini di mulai tepat pukul 10.31 dan di buka langsung oleh kepala camat Tlogosari, Hendrik Feri .
Acara ini mendapatkan apresiasi dan antusias yang besar dari masyarakat Tlogosari Khususnya masyarakat Jebung Kidul, dalam sambutannya kepala camat mengatakan bahwa lomba ini merupakan lomba yang pertama ada di daerah kecamatan Tlogosari, dia juga mengintruksikan kepada para pengungjung dan peserta yang hadir untuk tetap mematuhi protokol kesehatan agar terhindar dari penyebaran Covid-19, “ saya sangat mengapresiasi acara ini, karena acara ini adalah yang pertama di Tlogosari kemudian untuk peserta dan pengunjung yang hadir pada lomba ini untuk tetap memakai masker agar terhindar dari pandemi Covid -19, virus ini tak tampak tapi benar adanya”.
Ditemui seusai acara , Ali Syamsidi kepala desa Jebung Kidul Manyampaikan “Acara ini dilatar belakangi oleh diskusi kecil-kecilan, bagaimana cara meningkatkan perekonomian desa, mengingat banyaknya potensi desa yang perlu dikembangkan lewat beberapa kegiatan seperti “Totta’an Dhara” ini bisa dilestarikan dan dikembangkan agar pencinta merpati mendapatkan panggung dan menjadi sumber ekonomi bagi para pelakunya”.

Lanjut ia menuturkan “ Nanti harapan kita,di tiap-tiap desa ada tim kordinator, yang nantinya ia dapat mengakses dan mengordinir segala yang ada di desa tetangga kita untuk mengikuti acara ini yang selanjutnya, sehingga acara ini nanti tambah gebyar”.
“Selanjutnya dinas-dinas terkait harus melihat kekurangan dan kelebihan dari acara ini, karena kita masih membutuhkan pengawalan secara serius dari mereka, khususnya dinas pariwisata, agar ini dapat dikembangkan dan dijadikan kawasan wisata” pungkasnya.

Senada dengan Ali S, salah pengurus BUMdes Hadi S. mengatakan bahwa lomba ini sengaja dilakukan untuk meningkatkan masyarakat di bidang budaya agar tetap dan terus melestarikan warisan leluhur, lomba ini diikuti oleh 36 peserta dari berbagai daerah, termasuk juga dari luar bondowoso, “Lomba ini di selenggarakan yang pertama untuk meningkatkan masyarakat yang awalnya sudah hampir punah dalam kegiatan gemar merpati, tapi sekarang kami mulai untuk melestarikannya lagi”.

Terakhir Retno Wulandari pegawai dari dinas Pariwisata menaruh harapan besar, dengan diselenggrakannya Pelepasan Burung Dara ini dapat menarik minat masyarakat untuk hadir dalam event ini dan mampu mendongkrak pendapatan ekonomi di desa Jebung Kidul. “ dengan kegiatan burung dara ini bisa untuk mendatangkan para masyarakat, tentunya yang pertama adalah masyarakat yang memang gemar terhadap burung dara kemudian yang kedua juga adalah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dengan banyaknya yang dating ke event ini”.