PONOROGO,HARIANJATIM.COM-
DEMI KEPASTIAN DAN KEJELASAN HUKUM, SUTYAS HADI RIANTO NEKAT JALAN KAKI DARI TAMANAN KAUMAN MENUJU POLRES PONOROGO
Pada hari ini Senin (14/09/2020) salah satu warga Ponorogo yang juga aktif sebagai pemerhati politik Sutyas Hadi Rianto nekat melakukan aksi jalan kaki dari Tamanan Sumoroto menuju Polres Ponorogo guna mencari kepastian hukum.
Sutyas Hadi Rianto juga mengajak seluruh lapisan masyarakat Ponorogo untuk ikut dalam aksi jalan sehat tanpa alas kaki menuju Polres. Dia juga menghimbau siapa saja yang ikut harus mematuhi protokol kesehatan dan bermasker. Aksi yang menyita perhatian masyarakat itu dia lakukan bukan tanpa dasar. Dengan alasan menjunjung tinggi hukum dan kepastian hukum dikabupaten Ponorogo supaya setiap warga mempunyai perlakuan yang sama dimata hukum.
Dengan beredarnya hasil swab positif dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Ponorogo yang sempat membingungkan masyarakat itu Sutyas Hadi Rianto nekat berjalan tanpa alas kaki dari Tamanan Kauman menuju Polres Ponorogo. Kenekatan tersebut dilatar belakangi dengan ketidakjelasan hasil swab dari pihak Rumah Sakit yang menyatakan kesembilan anggota DPRD Ponorogo negatif. Pada beberapa waktu lalu beredar dari 10 orang itu yang negatif cuma 1, tapi pada hari yang sama muncul hasil yang berbeda dari 10 orang negatif semua. Hal inilah yang memicu penasaran dari saudara Sutyas Hadi Rianto untuk mengusut tuntas pihak-pihak terkait.
Saat ditanya apa yang menjadi tujuan dia melakukan aksi tersebut Sutyas Hadi Rianto menuturkan “Tujuannya adalah untuk mencari kebenaran tentang 2 hasil lab yang berbeda dalam waktu yang sama beredar dimasyarakat. Dikarenakan ini menyangkut nyawa masyarakat Ponorogo. Kami meminta pihak kepolisian untuk mengusut sampai dimana kebenaran hasil lab ini. Dan perlu diketahui hasil lab yang pertama dari pihak RS Tulungagung dari 10 anggota masyarakat dinyatakan 9 positif covid-19, pada hari yang sama dinyatakan negatif oleh Kepala Dinkes Ponorogo. Walaupun saudara bupati mengatakan hasil lab dari RS Dr. Soetomo tapi itu tidak benar menurut saya. Mengapa saya mengatakan demikian, karena hasil lab dari RS Dr. Soetomo tidak disertakan hanya tulisan. Sedangkan disini melibatkan RS Muhammadiyah. Loh yang melakukan RS Muhammadiyah apa RS Dr Soetomo. Dan pada kenyataaanya salah satu warga masyarakat Ponorogo yaitu Sunarto dimana sebagai Ketua DPRD Ponorogo mulai tgl 11 dinyatakan positif mendatangi pertemuan BPD sekabupaten Ponorogo diPendopo. Apakah ini tidak sengaja ?memang itu disengaja untuk membinasakan masyarakat Ponorogo,”tuturnya.
lebih lanjut saat ditanya bagaimana selanjutnya isolasi atau bagaimana saudara Sutyas Hadi Rianto menuturkan “Karena mereka bagian unsur pemerintahan seharusnya mematuhi protokol kesehatan dan mematuhi prosedur. Jangan masyarakat saja yang disuruh mematuhinya. Berarti saudara Ipong selaku bupati Ponorogo sengaja menyebarkan virus covid-19 untuk membunuh masyarakat.” lebih lanjut lagi saat ditanya mengapa jalan kaki Sutyas Hadi Rianto mengatakan “karena keprihatinan kami, sudah rekoso dan kaki kena aspal yang tajam, bagaimana keseriusan pihak berwajib mengusut tuntas kasus ini” terangnya. (Soleh)