Bojonegoro, harianJatim.com–
Bulan April menjadi bulan yang tidak dapat dilupakan oleh Ferri Kuncoro (35). Pada hari tersebut buah hatinya, Fakhrie Zafran yang berusia 3 tahun di larikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro dikarenakan demam yang cukup tinggi. Dari serangkaian tes, dokter pun berhasil mendiagnosa penyebab kondisi tubuh lemas Fakhrie yang ternyata mengalami demam berdarah.
Rasa khawatir campur aduk tidak karuan yaitu memikirkan keselamatan buah hatinya dan biaya yang harus dikeluarkan nantinya. Beruntungnya, Ferri sudah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS sejak tahun 2017 sebagai segmen Pekerja Penerima Upah (PPU).
“Malam itu, saya langsung menuju ke faskes yang terdekat dengan rumah saya. Karena emergency, maka saya membawa buah hati ke Rumah Sakit terdekat dengan domisili. Sebelum dinyatakan rawat inap, buah hati saya di cek terlebih dahulu di Laboratorium untuk diambil darahnya. Setelah di cek, ternyata kadar trombosit dalam darahnya dibawah batas normal sehingga diharuskan untuk rawat inap. Syukur alhamdulillah, pelayanan yang didapatkan sangatlah memuaskan dan semuanya gratis karena di tanggung oleh BPJS Kesehatan. Apa jadinya jika saya tidak memiliki kartu JKN-KIS, beban pembiayaan tentunya sangat berat. Ada beberapa hal yang didunia ini salah satunya tidak dapat di beli dengan uang, salah satunya adalah kesehatan. Bila saya pikir-pikir, murah sekali JKN-KIS ini iurannya, tidak sebanding dengan manfaat yang saya terima,“ terang Ferri.
Ferri menyampaikan bahwa ia sangat terbantu dengan adanya Program JKN-KIS. Menurutnya, jaminan kesehatan itu adalah hal yang sangat penting dimiliki. Dengan penyakit yang bisa datang kapan saja dan dimana saja apabila sudah memiliki jaminan kesehatan, pasti tenang untuk berobat. Tidak pusing lagi memikirkan biaya karena nantinya akan dijamin seluruhnya oleh JKN-KIS.
“Saya merasa sangat terbantu , ketika anak kami harus menjalani rawat inap di rumah sakit. Karena kita hanya fokus bagaimana anak saya cepat sehat dan tidak perlu lagi memikirkan dari mana biaya untuk pengobatannya. Kemudian mulai dari awal masuk rumah sakit hingga anak saya sembuh, pelayanan yang diberikan dokter dan perawat di Rumah Sakit Sosodoro Djatikoesoemo sangat baik dan profesional,” terang Ferri kepada tim Jamkesnews.
Pria yang punya hobi sepak bola ini mengatakan bahwa masih ada masyarakat yang menganggap program JKN-KIS ini sebelah mata. Karena menurutnya ada yang mengatakan pelayanan di rumah sakit akan berbeda antara pasien umum dan pasien JKN-KIS. Namun semua yang dikatakan itu dapat dipatahkan saat dirinya sendiri memanfaatkan kartu JKN-KIS tersebut. Atas pengalaman baik yang dirasakan, Ferri menyampaikan harapannya agar pelayanan yang diberikan kepada peserta terus ditingkatkan. Semoga program ini terus berkesinambungan dan iurannya semoga tetap bisa mengikuti kondisi keuangan rata rata masyarakat Indonesia.
“Saya dan keluarga sangat berterima kasih untuk seluruh pihak baik Pemerintah dan BPJS Kesehatan yang telah membantu meringankan beban keluarga saya dalam hal pembiayaan perawatan anak saya di RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro, andai saya tidak menjadi peserta Program JKN-KIS mungkin saya akan kebingungan untuk biaya pengobatan saat kami sakit,” tutup Ferri . (ru)