Bojonegoro, harianJatim.com– Keberadaan Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) sejak tahun 2014 diakui telah banyak membantu untuk kesejahteraan kesehatan masyarakat Indonesia. Bagi wanita hamil dapatmenggunakan kartu JKN-KIS untuk periksa kehamilan dan melahirkan. Mulai dari tindakan proses melahirkan, opname pasca melahirkan hingga pasien benar-benar dinyatakan pulih menjadi benefit yang ditawarkan program ini. Salah satu peserta yang memiliki pengalaman menggunakan manfaat ini adalah Musta’in (40).
“Bisa dibayangkan, kalau suatu saat saya tidak memiliki uang untuk berobat atau untuk istri melahirkan dan tidak ada BPJS Kesehatan mungkin saya akan kesulitan. Patut disyukuri untuk saat ini, ada BPJS Kesehatan, saya sangat merasa terbantu dan dimudahkan,” kata warga Desa Kanor, Bojonegoro ini.
Kesehariannya sebagai dosen di salah satu Perguruan Tinggi Negeri, membuat Musta”in otomatis menjadi peserta dari segmentasi Pekerja Penerima Upah (PPU). Awal mula ceritanya dimulai ketika sang istri direkomendasikan dokter untuk persalinan di minggu awal bulan Januari 2010.
“Saya sempat berpikir, berapa kira-kira biaya persalinan untuk anak saya yang kedua ini. Karena pengalaman kelahiran anak pertama adalah normal, berharapnya yang kedua juga normal. Namun karena ada penyulit, maka dilakukan secara caesar. Ini merupakan pengalaman saya menggunakan JKN-KIS yang tidak akan terlupakan, jadi awalnya sempat ragu juga apakah benar nanti tidak akan dikenakan biaya alias gratis, belum lagi terbayang prosedurnya yang rumit namun ternyata setelah dijalani semua prosesnya mudah dan memang tidak dikenakan biaya termasuk seluruh biaya rawat inap dan obat-obatannya,” ungkap Musta’in.
Musta’in dan istri awalnya sempat mengaku kebingungan teradap biaya dan penjaminan proses kelahiran anak keduanya, belum lagi biaya kamar dan obat-obatan selama pemulihan. Akan tetapi kekhawatiran tersebut hilang karena BPJS Kesehatan menanggung seluruh biaya yang dikeluarkan sampai dengan istri dan putrinya dinyatakan sehat dan boleh pulang kembali ke rumah.
“Awalnya kami sempat ragu dan khawatir, manakala biaya operasi persalinan istri saya tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan dan pasti biaya operasi tersebut mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Tapi, kekhawatiran itu hilang karena seluruh biaya persalinan istri saya dijamin dan saya tidak mengeluarkan biaya sama sekali,”ceritanya.
Ia juga mengapresiasi kepada tempatnya bekerja yang telah mendaftarkan dirinya dan keluarganya ke Program JKN-KIS. Menurutnya, Program JKN-KIS ini merupakan kebutuhan dasar seluruh keluarga. Ia merasa sangat terbantu menjadi peserta dan bersyukur karena telah terdaftar dalam Program JKN-KIS. Musta’in berharap program Pemerintah ini terus ada karena sangat membantu masyarakat Indonesia.
“Bagi saya, BPJS Kesehatan ini kebutuhan dasar bagi keluarga. Saya juga tidak tahu kapan akan sakit dan tidak selamanya memiliki uang lebih. tapi dengan adanya BPJS Kesehatan ini, hidup saya jadi lebih tenang. untuk berobat ada BPJS Kesehatan. Saya sudah merasakan manfaat dan keuntungan dari JKN-KIS, yaitu pada saat istri melahirkan secara caesar. Alhamdulilah proses persalinan berjalan lancar dan aman. Kemudian biaya-biaya mengenai administrasi dan tagihan tersebut di jamin oleh BPJS Kesehatan, apabila saya tidak menjadi peserta Program JKN-KIS, mungkin saya akan mengeluarkan uang lebih,” jelas Musta’in.
Musta’in mengajak masyarakat khususnya di Kabupaten Bojonegoro yang belum mendaftar Program JKN-KIS untuk segera mandaftar sebelum terjatuh sakit, karena biaya perawatan dan sebagainya akan terus naik dari tahun ke tahun, lebih baik kita menyisihkan uang perbulannya untuk membayar iuran untuk jangka panjang. (ru)