Reporter : Ahmad Fauzi
Bojonegoro-HarianJatim.com, “Tak kenal maka tak sayang”. Begitulah ucapan yang diungkapkan Henik Muriyati (41), salah satu peserta Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) segmen Pekerja Penerima Upah (PPU). Sebagai istri dari seorang karyawan Aparatur Sipil Negara (ASN) pada salah satu dinas di Kabupaten Bojonegoro, Henik sapaan akrabnya tak luput dari musibah dan cobaan yang ia alami.
Mendadak sakit tentunya sangat tidak menyenangkan, apalagi harus mengeluarkan biaya besar jauh dari kapasitas yang dimiliki. Beruntung mempunyai JKN-KIS, sehingga dengan cepat dan mudah dapat membantu menangani kegawat daruratan yang dialaminya. Dan dengan semangat, ia pun bersedia membagikan pengalamannya menggunakan layanan JKN-KIS.
“Tahun 2019, saya melahirkan anak kedua dengan persalinan sesar. Sangat membahagiakan tentunya karena dikaruniai keturunan lagi. Kejadian bermula saat akan menuju kamar mandi, namun saat saya berdiri dan hendak melangkah, tiba-tiba terpeleset dan jatuh. Saat itu juga hanya bisa terduduk dan tidak bisa bergerak. Panik iya, namun lebih memilih tenang untuk dapat segera tertangani oleh dokter,” cerita Henik.
Seketika itu juga, Henik langsung dibawa oleh suaminya menuju ke Rumah Sakit Aisyiyah Bojonegoro guna mendapatkan penanganan. Dengan kondisi lemas, ia pun langsung mendapatkan pertolongan dari dokter dan perawat yang bertugas. Cekatan, sigap dan ramah, sikap yang ditunjukkan oleh petugas rumah sakit. Setelah melalui beberapa tahap pemeriksaan, akhirnya dokter menyampaikan bahwa Henik harus menjalankan operasi Haemoroid. Sontak kaget mendengar diagnosa tersebut, namun demi kebaikan ia pun bersedia menjalaninya.
“Operasi Haemoroid ini sangat sakit, masih mendingan persalinan sesar. Namun apabila bisa memilih, lebih baik sehat daripada sakit dan bersedekah untuk membayar iuran JKN-KIS saja untuk peserta yang membutuhkan biaya pengobatan. Awalnya saya memang mempunyai riwayat haemoroid, dan kali ini terulang kembali. Bersyukur, kartu Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) sangat membantu biaya pengobatan ini. Dan Alhamdulillah, operasi berjalan dengan lancar tanpa saya mengeluarkan biaya sedikit pun,” tutur Henik.
Iuran tiap bulan yang langsung dipotongkan dari gaji suaminya, ternyata dapat menutupi biaya operasi haemoroid yang hampir belasan juta. Gaya hidup sehat pada akhirnya juga di terapkan Henik, dengan banyak mengkonsumsi sayur dan buah juga olah raga teratur. Agar kejadian timbulnya haemoroid tidak terulang kembali.
“Saya memang tidak begitu suka buah terutama sayuran dan suka duduk berlama lama tanpa mengimbangi dengan olah raga dan minum air putih yang banyak. Terima kasih banyak BPJS Kesehatan, yang telah meringankan biaya pengobatan. Sampai dengan pasca operasi, layanan JKN-KIS tetap saya gunakan. Semoga masyarakat seluruhnya sadar, bahwa manfaat mempunyai JKN-KIS ini sangat luar biasa, tak sebanding dengan iuran yang kita bayarkan setiap bulannya, dapat menjamin semua jenis penyakit,” tutup Henik. (af/ar/ru)