Reporter : Junaidi
Sumenep-harianjatim.com. Upaya pengentasan kemiskinan di Kabupaten Sunenep, Jawa Timur perlu dilakukan evaluasi. Pasalnya, tahun 2021 jumlah penduduk miskin dalam angka mengalami kenaikan dari tahun 2020.
“Penyebab kemiskinan harus menjadi perharian utama bagi pemerintah daerah, ini menjadi masalah penting yang mendasar,” kata Achmad Fauzi Bupati Sumenep, saat memberikan sambutan sakaligus membukan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2023, di Kantor Bupati, Senin (28/03/2022).
Fauzi menyebutkan angka kemiskinan selama dua tahun terakhir naik sebesar 0,43 persen. Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Sumenep tahun 2020 mencapai 20,18 persen dan tahun 2021 naik menjadi 20,51 persen.
Fauzi mengatakan, Pandemi Covid-19 yang berkelanjutan menjadi salah satu faktor meningkatnya angka penduduk miskin. Hal itu juga kata Fauzi menyebabkan melambatnya ekonomi masyarakat.
“Sehingga terjadi peninkatan kemiskinan karena banyak pelaku usaha kecil menegah tidak lagi berproduksi dan menjadikan pendapatan masyarakat menurun,” jelas dia.
Sebagai langkah untuk menekan laju penduduk miskin lanjut Fauzi, Pemerintah Daerah telah banyak memberikan program yang sifatnya membantu pemulihan ekonomi ditengah Pandemi Covid-19.
“Seperti memberikan BLT (bantuan langsung tunai) bagi keluarga miskin,” ungkap dia.
Baca Juga : Peristiwa Hari Ini di Sumenep, dari Mobil Innova hingga Rumah Terbakar
(Jd/Wd)