Di Pelantikan Pengurus Ranting MWCNU Paiton, Kiai Zaim; Beruntunglah orang Berjuang di NU

  • Bagikan

Reporter : Ponirin Mika

Probolinggo-harianjatim.com. Ribuan masyarakat memadati acara pelantikan pengurus ranting Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Paiton, Probolinggo. Selasa (08/11/22) di Pondok Pesantren Darul Ulum.

Sebanyak 20 desa pengurus rantingnya dilantik pada malam tersebut. Prihal itu, Masduqi Syahid ketua MWCNU Paiton menuturkan, pelatikan ranting di 20 desa serentak dilaksanakan agar lebih berkesan.

“Tidak hanya pelantikan pengurus ranting. Tapi ada majelis Al Kahfi yang ikut meramaikan,” katanya.

Masduqi juga menegaskan bahwa pelantikan pengurus ranting MWCNU Paiton lebih khidmat tahun ini. Pasalnya, ikut hadir untuk memberi tausiah KH. A. Zaim Ibrahimy Pengasuh Pondok Pesantren Sukorejo Situbondo.

“Kiai Zaim kita minta untuk memberikan motivasi agar kita pengurus NU bisa melakukan perjuangan sesuai dengan cita-cita ulama NU,” imbuhnya.

Betul, pada saat Kiai Zaim memberi tausiah, beliau menyampaikan berkait khidmat atau perjuangan di NU. Menurutnya, kita berkhidmat atas pilihan takdir, dan bentuk penghormatannya, kita harus menjadi bagian dari pejuang Nahdlatul Ulama (NU).

Selanjutnya, alumni Pondok Pesantren Nurul Jadid ini menegaskan bahwa NU akan kembali pada sirothahal ula. Kiai Zaim menuturkan bahwa itu merupakan spirit khittah.

“Khittah ulama salaf, referensinya adalah ulama Hijaz dan ulama Al-Azhar. Penjelasan itu tertulis dalam kitab risalah Ahlu Sunnah Wal jamaah karya KH. Hasyim Asy’ari,” tuturnya.

Kata Kiai Zaim, apabila kita mengaji kitab risalah Kiai Hasyim Asy’ari maka kita akan memahami gerakan dan pemikiran NU.

Ia pun menyinggung keterlibatan ulama pada perjuangan kemerdekaan Indonesia.

“Kalau ada jas merah harus ada jas hijau. Bahwa ada keterlibatan ulama dalam memperjuangkan bangsa,” tegasnya.

NU merupakan jam’iyah yang harus menjadi pilihan kita dalam berjuang. Kiai Zaim menyebutkan, beruntunglah orang-orang yang terpilih berjuang dalam perjuangan NU.

Di depan ribuan masyarakat yang hadir, Kiai Zaim menyebut dua ulama yang patut diteladani saat pejuang di NU, yaitu Kiai Hasan Genggong dan Kiai Zaini Mun’im Pesantren Nurul Jadid.

Lebih khusus Kiai Zaim menceritakan tentang kesediaan Kiai As’ad. Katanya, tidak ada orang yang membuat Kiai As’ad sedih kecuali wafatnya Kiai Zaini.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner 728x90
Verified by MonsterInsights
Get free genuine backlinks from 3m+ great website articles.