Judul : Control Your Ego Generation
Penulis : Bian Altruis
Tahun terbit : 2022
Penerbit : Caesar Media Pustaka
Tebal halaman : 194 halaman
Harga : Rp. 60.000,00
Peresensi : Zidane Abdul Aziz*
Tak hanya dibekali pikiran dan hawa nafsu, manusia lahir juga membawa egonya masing-masing. la tumbuh secara genetik dan juga karena perlakuan keluarga dan lingkungannya.Sayangnya, ego kerap kali membawa dampak buruk bagi pemiliknya. Oleh sebab itu, manusia perlu mendeteksi ego seperti apa yang dimilikinya dalam kehidupan sehari-hari sehingga lebih mudah untuk mengendalikannya.Buku ini menyajikan cerita-cerita yang mungkin dialami sebagian besar orang dan bisa terjadi di mana saja.
Seorang filsuf asal Austria, Sigmund Freud, mengatakan bahwa dalam diri manusia terdapat tiga elemen sebagai struktur psikologi, yaitu Id, Ego, dan Superego. Ketiganya tampak serupa, tapi sesungguhnya berbeda. Orang awam cenderung tidak bisa membedakan ketiganya, dan hanya mengatakan bahwa sikap tertentu seseorang merupakan ego.
“Pada kaum muda kita menitip masa depan, jangan biarkan jiwa mereka hangus oleh ego dan dendam”
(Najwa Shihab)
Orang yang berpikir bahwa membuat startup adalah sesuatu yang keren, dapat membuat mereka terlihat hebat, dan bahkan membuat mereka berani bermimpi untuk mengubah dunia termasuk dirinya sendiri. Harapan untuk memiliki hidup dan masa depan yang lebih baik pun muncul ketika mereka memulai berkiprah di dunia startup.Banyak perusahaan startup bermula dari seseorang atau sekelompok orang yang visioner.
Mereka mencoba untuk menciptakan solusi yang dirasa mampu untuk memenuhi permasalahan umum yang ada. Beberapa ide memang sesuai dengan kebutuhan, ada yang cukup sesuai dan ada pula beberapa ide cukup bombastis tapi tidak mampu untuk menyelesaikan permasalahan. Seperti sektor usaha lainnya, beberapa perusahaan startup harus memiliki biaya operasional untuk menjalankan usahanya. Beberapa mendapatkannya dari investor, beberapa sudah memikirkan cara untuk mendapatkan uang ketika mereka memulai startup, dan beberapa mendapatkan rumus tepat untuk mendapatkan uang sambil menjalaninya.
Mendapatkan pengalaman saat ide diapresiasi dalam bentuk modal oleh investor merupakan hal yang menciptakan perasaan bahagia melebihi apapun. Di saat yang bersamaan hal tersebut, tanpa disadari akan meningkatkan ego seseorang. Hampir seluruh pendiri startup gagal karena mereka tidak menyadari ego mereka menjadi penghambat untuk kemajuan perusahaan baik dalam jangka pendek maupun panjang.
Beberapa orang yang kerapkali mendapatkan kesuksesan terus menerus akan memiliki ego syndrome. Mereka berpikir mereka adalah sosok yang terpintar, terhebat dan mampu melakukan apapun. Akibatnya mereka kerap kali mengacuhkan pendapat dari pegawainya yang justru memiliki kemampuan di sisi tersebut. Mereka menjadi sosok yang selalu benar dan menuding pihak lain salah ketika bertukar pikiran atau mengambil keputusan. Coba diingat, apakah kamu juga termasuk sosok seperti itu?
Sindrom ini dapat menjadi wabah yang menjangkitkan orang sekitar. Hal ini berpengaruh pada tingkat akurasi dan performa tim.
“Apa pun posisi Anda dalam hidup, yang paling penting adalah berperilaku dengan cara yang membantu orang lain. Saya adalah pelayan musik… dan jika saya terjebak dalam ego, saaya kehilangan segalanya… itu akan terbakar dan itu jaminan.”
(Eric Clapton)
Bagian ini merupakan refleksi atas semua ego yang terjadi sehari-hari dalam lingkungan kita, baik dalam hubungan dengan keluarga, sosial, dan ditempat kerja. Ego-ego itu berseliweran setiap hari dan mudah kita liat. Kebanyakan merupakan contoh peristiwa yang nyat terjadi sehingga kita merasa dekat atau bahkan terlihat dalam pengalaman tersebut.
Dalam arti lain, kita di perlihatkan contoh-contoh ego yang kadang tidak kita sadari karena mungkin kita maklumi ego tersebut. Namun bisa jadi ego yang dimaklumi itu justru mengganggu orang lain tetapi tak bisa mengungkapkannya.
Dalam kondisi apa pun, berfikir positif adalah jalan tengah yang terbaik. Bahkan dalam kondisi yang tidak menguntungkan sama sekali, berfikir positif berarti mencari rahasia-rahasia yang tersembunyi dari suatu peristiwa, selain menunjukkan kedewasaan seseorang.
Oleh sebab itu, tidak heran jika banyak yang akan dating pada orang orang yang memiliki tingkat spiritualitas yang tinggi untuk menemukan solusi atas masalah dalam hidupnya. Mereka di antaranya adalah pemuka agama, ustaz, kiai, “orang pintar”, dan lain sebagainnya.Mereka mampu berfikir possitif atas berbagai masalah sehingga dapat memberikan solusi yang terbaik.
“Mengejar keindahan adalah omongan osong jauh yang lebih berbahaya daripada mengajar kebenaran atau kebaikan, karena hal itu membeirikan godaan yang lebih kuat pada ego”
*Peresensi adalah Mahasiswa Teknik Industri, Universitas Muhammdiyah Malang