banner 728x90

Strategi Meningkatkan Potensi Hasil Perikanan di Kota Pasuruan

  • Bagikan
Strategi Meningkatkan Potensi Hasil Perikanan di Kota Pasuruan. (foto: RA. Diana Maulidah for harianjatim)

Oleh: RA. Diana Maulidah*


Pasuruan adalah sebuah kota yang letaknya berdekatan dengan lautan. Seluruh wilayah Kota Pasuruan merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 4 meter di atas permukaan laut dan topografinya pun sangat landai dengan kemiringan 0 – 1% dari selatan ke utara. Kota ini hanya berbatasan langsung dengan Kabupaten Pasuruan di sisi barat, selatan, dan timur serta Selat Madura di sisi utara. Di wilayah utara kota Pasuruan terdapat Pelabuhan Kota Pasuruan yang dijadikan sebagai tempat penangkapan ikan dan tempat wisata. Di sekitar Pelabuhan juga terdapat beberapa tambak-tambak yang dijadikan sebagai tempat penghasil ikan, jenis ikan yang dihasilkannya adalah ikan bandeng. “Kota Pasuruan menyimpan potensi bahari yang besar. Memiliki wilayah pesisir pantai di sisi utara, membuat sebagian masyarakat Kota Pasuruan berprofesi sebagai nelayan. Potensi hasil perikanan yang besar tersebut jika tidak mampu dikelola dengan bq⁴aik, tentu hasilnya tidak akan maksimal dan berdampak pada tingkat kesejahteraan nelayan.” Ucap Wakil Wali Kota Pasuruan, Adi Wibowo (Mas Adi) ketika menghadiri pelantikan pengurus DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Pasuruan masa jabatan 2022-2027 di RM Kurnia Kota Pasuruan pada Jumat (18/11). Kawasan pesisir Kota Pasuruan merupakan salah satu kawasan strategis penghasil sumber daya perikanan yang melimpah di Provinsi Jawa Timur. Jumlah hasil ikan tangkap di laut Kota Pasuruan di tahun 2022-2023 terus meningkat sekitar di atas 700 ton. Jenis ikan-ikan yang diproduksi adalah ikan asin, ikan balo, ikan pari, ikan kembung, ikan medahi, dan ikan pe. Potensi hasil perikanan yang besar tersebut harus dikelola dengan baik, agar hasilnya maksimal dan berdampak baik pada tingkat kesejahteraan nelayan.

banner 728x90 banner 336x280

Terdapat berbagai cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan jumlah dan potensi hasil perikanan di Kota Pasuruan mulai dari proses penangkapan hingga proses pemasaran. Pada proses penangkapan strategi yang perlu diperhatikan agar hasil perikanan banyak dan berkualitas baik adalah memperhatikan kualitas nelayan dan kualitas ikannya. Pertama yaitu menyediakan nelayan yang berintegrasi, peran pemerintahan sangatlah penting untuk meningkatkan kualitas nelayan. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, nelayan yang menempati wilayah pesisir Kota Pasuruan masih minim akan pengetahuan dalam pengelolaan sumber daya laut yang diakibatkan kurangnya pelatihan dan sosialisasi dari pemerintah daerah. Negara Indonesia dan khususnya kota Pasuruan masih harus belajar dari sistem pengelolaan kelautan dan perikanan yang dilakukan oleh Negara Jepang dimana mereka memiliki waktu panen, areal, dan kuota yang telah diatur oleh daerah setempat. Pengelolaan sumber daya perikanan Jepang berbasis komunitas yang diatur oleh koperasi perikanan. Hal tersebut berarti kelompok komunitas nelayan diberi hak, fasilitas, dan pertahanan pengelolaan perikanan oleh pemerintah pusat. Pada proses pengelolaannya, masyarakat setempat dapat memasukkan nilai tradisi atau kearifan lokal ke dalam regulasi dan kebijakan yang telah ada. Namun kenyataannya, Kota Pasuruan tidak memiliki waktu tertentu, areal, dan kuota tertentu bagi nelayan dalam hasil panen perikanan. Nelayan dapat menjual langsung hasil penangkapannya setiap hari kepada tengkulak/agen. Hal tersebut menyebabkan para nelayan memiliki ketergantungan terhadap para tengkulak/agen dan pendapatan nelayan pun hanya sedikit. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah daerah untuk memandu para nelayan sehingga mereka berintegrasi dan memiliki kesejahteraan.

Baca Juga :  Tujuh OPD di Sumenep Resmi Dijabat Pejabat Definitif

Kedua, hendaknya Kota Pasuruan menggunakan alat-alat yang lebih canggih dalam penangkapan ikan. Berdasarkan Badan Pusat Statistik Kota Pasuruan, alat-alat yang digunakan para nelayan diantaranya kapal, bagan, sero, kelong, dan jaring dimana alat-alat tersebut termasuk kategori alat-alat tradisional. Tidak hanya di Kota Pasuruan, kebanyakan nelayan-nelayan Indonesia masih menggunakan alat tradisional. Berbeda dengan negara Jepang dimana negara tersebut merupakan negara yang maju di sektor perikanan dan termasuk salah satu negara pengimpor hasil laut terbesar di dunia. Hal tersebut karena Jepang menggunakan teknologi canggih sehingga dapat menghasilkan ikan laut dalam jumlah banyak dan kualitas bagus. Teknologi canggih yang digunakan oleh negara Jepang diantaranya: 1) Sonar dan Oceanografi, sebagai pemberi informasi gelombang suara; 2) GPS, untuk mengetahui tempat yang banyak ikannya; 3) Echno Sounder, untuk mencari ikan dan menampilkan keadaan dasar laut; 4) Net Recorder, untuk memberikan informasi khusus ke internet jika ada ikan. Ketiga, para nelayan Kota Pasuruan harus mampu menjaga ekosistem laut sebagai bentuk tanggung jawab atas haknya dalam menangkap dan memanfaatkan sumberdaya laut yaitu menggunakan cara yang ramah lingkungan ketika menangkap ikan. Karena kualitas ikan juga bergantung dengan cara penangkapannya. Selain itu, pemerintah dan masyarakat juga wajib memberi kontribusi dalam menjaga sumberdaya laut. Pada kenyataannya, nelayan, pemerintah, dan masyarakat Kota Pasuruan masih bisa dalam menjaga pelestarian ekosistem laut dan sudah sepatutnya mempertahankan kebiasaan tersebut.

Baca Juga :  Dinilai Sangat Peduli, Program Mudik Gratis Bupati Sumenep Dipuji Anggota Dewan

Adapun untuk meningkatkan potensi hasil perikanan di Kota Pasuruan, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan oleh Pemerintah Kota Pasuruan untuk membantu meningkatkan nilai terhadap ikan atau hasil olahan ikan dan memasarkannya ke publik. Pada tahun 2022, Dinas Perikanan Kota Pasuruan mengadakan pelatihan “Diversifikasi Produk dan Manajemen Usaha” untuk masyarakat Kota Pasuruan. Produk dengan pemanfaatan olahan ikan yang dibuat pada pelatihan tersebut adalah risol yang berisi olahan ikan. Dari diversifikasi produk tersebut akan menjadikan harga produk tersebut semakin tinggi dan produk berkualitas baik. Berikut ini beberapa ikan yang unggul sehingga menghasilkan beberapa produk khas Kota Pasuruan diantaranya: 1) Bandeng Jelak, merupakan produk unggulan yang kerap dijadikan oleh-oleh dan sajian di setiap moment di Kota Pasuruan. Saat ini, Bandeng Jelak sudah berkembang pesat bahkan olahannya pun berupa sushi bandeng, bola-bola bandeng, kerupuk bandeng, kerupuk pari, rengginang pari, dan lain-lain. Produk tersebut mampu menembus pasar nasional hingga luar pulau Jawa yaitu NTT dan pasar internasional yaitu Hongkong, Dubai, dan Singapura; 2) Ikan Tenggiri, biasanya diolah secara langsung oleh masyarakat Kota Pasuruan menjadi Kerupuk Panggung Khas Kota Pasuruan. Banyak masyarakat yang minat terhadap kerupuk tersebut, bahkan biasanya dijadikan pendamping ketika sedang makan. Kerupuk tersebut berhasil terjual di luar kota dan dipasarkan juga melalui media sosial. Dalam penyajiannya, kerupuk panggung biasanya dipasangkan dengan nasi rawon ketika disajikan di dalam sebuah acara. 3) Ikan Asin, merupakan ikan teri yang diolah menjadi ikan asin. Biasanya ikan asin disajikan dengan nasi jagung. Ikan asin Kota Pasuruan terjual hingga ke luar kota.

Baca Juga :  Diaspora Mudik 2024, Bupati Fauzi : Sebagai Ajang Silaturrahmi dan Tingkatkan Ekonomi Pariwisata

Perlu diketahui bahwa proses pengelolaan produk-produk di Kota Pasuruan telah memenuhi dan mematuhi peraturan pemerintah dan syariat Islam. Oleh karena itu, hendaknya memeriksa produk terlebih dahulu sebelum mengonsumsi produk olahan ikannya agar tidak berbahaya untuk tubuh kalian. Jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti ditemukan formalin atau melebihi masa konsumsi, khalayak diperbolehkan melaporkan kepada pihak yang berwenang.

*) Mahasiswa Program Studi Agribisnis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner 336x280