Reporter: harianjatim
Sumenep-harianjatim.com. Kapal Layar Motor (KLM) Putri Kuning tenggelam di perairan Selat Madura, Rabu, (19/5/2023).
KLM Putri Kuning itu tenggelam karena diduga menabarak tiang Rig Laut atau Offshore Rig pengeboran minyak milik Husky-CNOOC Madura Limited (HCML) di perairan Pulau Gili Raja, Kecamatan Giligenting. HCML merupakan salah satu Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dibawah pengawasan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).
“Kapal itu bermuatan bahan bangunan dan 6 orang penumpang,” kata Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti dalam keterangan tertulisnya.
Ia menerangkan, sehari sebelum peristiwa itu terjadi KLM yang dinahkodai Saruji bersama dua Anak Buah Kapal (ABK) yakni Subairi dan Laili berangkat berlayar dari Pelabuhan Panarukan Situbondo menuju Pelabuhan Tanggek, Desa Banbaru, Pulau Giliraja, Kecamatan Giligenting Sumenep. Saat itu sedang memuat semen sebanyak enam ton semen dam satu ton muatan lain yang terdiri dari kayu, asbes dan air meneral.
Sesampainya di Perairan Giliraja pada Rabu 19 Juli 2023 sekitar pukul 02.00 Wib, KLM Putri Kuning diduga menabarak tiang rig pengeboran HCML lapangan MAC di Perairan Gili Raja, Kecamatan Genting dan tenggelam.
“Penyebab kapal menabrak tiang rig itu karena faktor cuaca yang kurang mendukung (arah angin dari Barat Daya) dan kapal sarat dengan muatan,” jelas Widi.
Kemudian sekitar pukul 07.30 WIB Kapal pemancing asal Besuki Kabuoaten Situbondo menemukan tiga orang yang sedang mengapung di atas papan kayu dalam kondisi selamat. Tiga orang itu adalah Subairi, Laili dan Herik. “Mereka diantar menuju ke Kabupaten Situbondo,” ungkap Widi.
Selang beberapa jam kemudian kata Widi PN Sambo yang dinahkodai oleh Lukman nelayan asal Kabupaten Pamekasan menemukan empat orang terapung diatas papan kayu.
“Keempat orang itu dalam keadaan selamat, setelah ditemukan mereka diantar menuju Pulau Gili Raja Kecamatam Giligenting,” jelas dia.
Adapun Keempat orang itu diantaranya Saruji, Barmawi, Dani dan Jumarwi.
“Sedangkan dua orang lainnya yaitu Sumarni dan Irianti masih belum ditemukan hingga saat ini,” ujar dia.
Saat ini peristiwa tersebut ditangani oleh Sat Polairud Polres Sumenep, Dit Polairud Polda Jatim, Polsek Gili Genting.
Adapun identitas enam orang penumpang dan satu nahkoda serta dua ABK itu sebagaiberikut:
Identitas Nahkoda dan ABK
- Nama. : SARUJI
Jenkel. : Laki – laki
Umur. : 55 Tahun
Pekerjaan: NAKHODA
Alamat : Dusun Somor Dalam Desa Banbaru Kecamatan Giligenting – Sumenep - Nama. : SUBAIRI
Jenkel. : Laki – laki
Umur : 38 Tahun.
Pekerjaan : ABK
Alamat : Dusun Somordelem Desa Banbaru Kecamatan Giligenting Kabupaten Sumenep. - Nama. : LAILI ( ABK )
Jenkel. : Laki – laki
Umur : 34 Tahun.
Pekerjaan : ABK
Alamat : Kabupaten Jember.
Identitas Penumpang :
- Nama : BARMAWI.
Jenkel. : Laki – laki
Umur : 75Th.
Pekerjaan : Nelayan.
Alamat : Desa Panarukan Pesisir Kecamatan Panarukan Kabupaten Situbondo. - Nama : DANI
Jenkel. : Laki – laki
Umur. : 15Th.
Pekerjaan : Pelajar.
Alamat : Dusun Somoragung Desa Banbaru Kecamatan Giligenting Kabupaten Sumenep. - Nama : JUMARWI
Jenkel. : Perempuan
Umur : 78 Tahun
Pekerjaan : Tani
Alamat : Desa Jatisari Kecamatan Kendit Kabuoaten Situbondo - Nama : HERIK
Jenkel. : Laki – laki
Umur. : 25 Tahun
Pekerjaan : Nelayan
Alamat. : Desa Panarukan Pesisir Kecamatan Panarukan Kabupaten Situbondo - Nama : SUMARNI
Jenkel. : Perempuan
Umur : 48 Tahun
Pekerjaan : Tani
Alamat : Ds. Jatisari Kecamatan Kendit Kabupaten Situbondo. - Nama : IRIANTI
Jenkel. : Perempuan
Umur : 9 Tahun
pekerjaan : Pelajar
Alamat : Desa Jatisari Kecamatan Kendit Kabupaten Situbondo.
Baca Juga : Penumpang KMP DLN Oasis Asal Lombok Dikabarkan Melompat ke Laut di Perairan Pamekasan
Ikuti informasi terkini melalui harianjatim.com.
(red)