Reporter: harianjatim
Sumenep-Harianjatim.com. Bupati Sumenep Achmad Fauzi dinilai sukses tingkatkan ekonomi pedagang kaki lima (PKL) atau pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Kini omset sejumlah PKL pasca direlokasi di Taman Jajanan Madura (Tajamara) naik derastis dari penghasilan sebelumnya.
“Alhamdulillah pendapatan kami naik dua kali lipat dari sebelumnya, sejak kami dipindah ke area Tajamara,” kata salah satu PKL saat ditemui media ini di Tajamara Sumenep.
Menurutnya, sebelum direlokasi pendapatan setiap hari hanya sekitar Rp200 ribu. “Saat ini pendapatan kami mencapai Rp400 ribu perhari, terkadang lebih hingga Rp600 ribu,” jelas pria yang juga sebagai Ketua PKL di Tajamara itu.
Selain itu kata dia inovasi Bupati Fauzi juga mampu menekan beban yang harus dikeluarkan oleh PKL setiap bulan, seperti biaya sambungan listrik setiap bulan.
“Sebelum direlokasi kami harus bayar listrik Rp250 ribu setiap bulan, pasca direlokasi kami hanya bayar Rp120 per bulan,” jelas dia.
Dia juga mengatakan, saat ini beberapa PKL telah mendapatkan tempat yang layak sehingga dapat berjualan dengan tertib, aman dan nyaman seperti di Tajamara meski sebagian besar yang lain masih belum memiliki tempat yang layak.
“Jadi masih ada yang belum aman serta terkesan tidak tertib dan mengganggu. Maka itu kami juga mohon dukungan dari pemerintah daerah untuk penataan PKL berbasis kawasan, guna mendukung wisata kuliner di Sumenep,” harap dia.
Sebab lanjut Heri, keberadaan PKL atau pengusaha mikro memiliki peran besar dalam pengembangan ekonomi kerakyatan. Tentu keberpihakan pemerintah Kabupaten Sumenep sangat diperlukan.
Relokasi ini kata dia telah memperbaiki dan meningkatkan sarana ekonomi yang selaras dengan upaya pemerataan, pembangunan hingga memperluas kesempatan kerja
“PKL ini memiliki peran yang besar bagi pengembangan ekonomi kerakyatan, karena memang masyarakat membutuhkan ketersediaan barang maupun jasa yang ditawarkan para PKL ini,” jelasnya
Ikuti informasi terkini melalui harianjatim.com.
(red)