Oleh : Mohammad Mahmudi*
Pergolakan antara koalisi dan oposisi pasca pemilu 2024 mencerminkan dinamika politik yang khas dalam sistem multipartai. Dalam banyak negara demokratis, pemilu seringkali diikuti oleh proses negosiasi yang kompleks antara partai politik untuk membentuk pemerintahan koalisi atau menentukan peran oposisi.
Pergolakan ini dapat berasal dari perbedaan pendapat tentang kebijakan, strategi politik, atau bahkan kepentingan pribadi. Koalisi pemerintahan mungkin menghadapi tantangan dalam mencapai konsensus internal dan mengimplementasikan program-program yang telah disepakati, sementara oposisi mungkin memanfaatkan setiap kesempatan untuk mempertanyakan atau menentang langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah.
Namun, pergolakan antara koalisi dan oposisi tidak selalu bersifat negatif. Dalam banyak kasus, perdebatan antara kedua belah pihak dapat memperkaya proses demokratis dengan memunculkan beragam pandangan dan alternatif kebijakan. Ini adalah bagian alami dari sistem check and balance yang dirancang untuk mencegah konsolidasi kekuasaan yang berlebihan dan menjamin akuntabilitas pemerintah terhadap rakyat.
Namun demikian, terlalu banyak ketegangan antara koalisi dan oposisi juga bisa merugikan bagi stabilitas politik dan kemajuan negara. Ketika perbedaan pendapat tidak dapat diselesaikan secara konstruktif, hal ini dapat menghambat proses pembuatan keputusan dan mengganggu implementasi kebijakan yang diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Oleh karena itu, penting bagi koalisi dan oposisi untuk berkomunikasi secara terbuka, membangun dialog yang produktif, dan berupaya mencapai kesepakatan yang menguntungkan bagi semua pihak. Transparansi, kejujuran, dan semangat untuk bekerja sama dalam kepentingan bersama adalah kunci untuk mengatasi pergolakan politik pasca pemilu dengan cara yang memperkuat, bukan merusak, fondasi demokrasi. Kita tunggu dari kedelapan partai yang sudah memiliki kursi di senayan apakah akan berdimanika secara terbuka ataukah ada kemungkinan bersatu dalam pergulatan keparlemenan.
Dalam kesimpulannya, pergolakan antara koalisi dan oposisi pasca pemilu adalah fenomena yang alami dalam sistem politik demokratis. Yang penting adalah bagaimana kedua belah pihak mengelola perbedaan pendapat dengan bijaksana dan memastikan bahwa persaingan politik tidak mengorbankan kepentingan masyarakat dan stabilitas negara.
*Civitas Akademik STAI Al-Khairat