Reporter: harianjatim
Sumenep-harianjatim.com. Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Sumenep, Jawa Timur kembali menjadwalkan pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Keris.
“InsyaAllah kami akan jadwalkan kembali tahun ini,” kata Juhari, Ketua Bapemperda DPRD Sumenep.
Sebenarnya kata Juhari, Raperda tersebut telah masuk di Program Legislasi Daerah (Prolegda) tahun 2023, namun karena naskah akademik belum tuntas, maka tidak dilakukan pembahasan.
“Naskah akademiknya baru diterima oleh Kesekretariat DPRD tahun 2024 ini,” jelas dia.
Saat ini kata Juhari, Bapemperda masih menunggu jadwal dari Badan Musyawarah (Bamusy). “Bisa jadi sebelum akhir tahun ini atau nanti dibahas bersama dengan anggota DPRD yang baru,” jelas dia.
Saat ini kata Juhri, pihaknya masih fokus terhadap pembahasan Raperda Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sumenep Tahun Anggaran 2025.
“Perda Keris it sangat penting, tetapi saat ini kami lebih memprioritaskan pembahasan RAPBD Tahun 2025,” ungkap politisi PPP itu.
Kepala Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep Mohamad Iksan, mengatakan naskah akademik dan draft Perda Keris telah selesai dan telah diserahkan kepada sekretariat DPRD Sumenep.
“Saat ini kami menunggu konfirmasi dari DPRD Sumenep apakah akan dibahas atau tidak,” jelas dia.
Mpu pengrajin keris di Kabupaten Sumenep saat ini tercatat sebanyak 862 orang. Jumlah tersebut menorehkan prestasi membanggakan, Sumenep dinobatkan sebagai mpu keris terbanyak di dunia oleh UNESCO.
Bahkan, saat ini Pemerintah Kabupaten Sumenep tengah membuat tugu keris setinggi 17 meter di perbatasan Sumenep-Pamekasan, tepatnya di Desa Sendang, Kecamatan Pragaan.
Pembangunan tugu keris ini menelan anggaran senilai Rp 2,5 miliar itu melekat di dinas pekerjaan umum dan tata ruang (DPUTR).
Ikuti kabar terkini melalui harianjatim.com.
(red)