Bojonegoro, – Tidak pernah terbayangkan dalam benak Angga Wahyu Pratama (31) akan mendapatkan cobaan berat dalam hidupnya. Ia harus berbesar hati mengawal kesembuhan buah hatinya yang bernama Bima Abiyasa Pratama (4), sebab mengalami kebocoran jantung. Angga sangat khawatir jika Bima tidak dapat kembali dalam kondisi semula. Untungnya, sejak tahun 2022, Angga dan keluarga telah menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), sehingga seluruh biaya berobat dijamin penuh oleh layanan JKN.
“Saya sangat bersyukur karena tanpa pertolongan dari Tuhan melalui BPJS Kesehatan, tentunya biaya pengobatan ini sangat besar. Kemungkinan hampir 250 juta rupiah yang harus saya keluarkan untuk biaya operasi Bima. Tentu uang sebesar itu mustahil saya dapatkan, apalagi kalau harus mencarinya dalam waktu dekat. Layanan JKN memang program sakti dari negara yang dapat menjamin pesertanya walaupun berbiaya mahal,” terang Angga saat ditemui Senin (22/07).
Angga menceritakan awal mula anaknya mengalami kebocoran jantung dikarenakan batuk pilek dengan waktu yang lama. Ia tidak menaruh rasa curiga karena Bima tetap dalam kondisi yang sehat dengan nafsu makan yang banyak. Namun seiring berjalannya waktu, Bima menjadi kian lemas, sesak napas dan batuknya semakin parah.
“Akhirnya saya dan istri membawanya ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) untuk mendapatkan pertolongan. Dokter di Puskesmas memberikan rujukan ke poli anak guna mendapatkan tindakan lanjutan. Setelah diperiksa, ternyata ada kebocoran jantung jenis Atrial Septal Defect (ASD) ukuran 1,6-2,0 cm. Kami pun kaget dan berusaha menegarkan hati saat dokter menyampaikan jika Bima harus dioperasi di Jakarta,” tutur Angga.
ASD adalah kelainan bawaan berupa lubang atau celah pada dinding pemisah antara dua atrium jantung. Angga pun menaruh harapan penuh melalui layanan JKN untuk membantu pengobatan Bima. Ia menjelaskan bahwa sebelumnya memang sudah dilakukan kateterisasi pada rumah sakit yang ada di Sidoarjo. Namun diperlukan penanganan lebih lanjut sehingga Bima harus dirujuk ke rumah sakit yang ada di Jakarta.
“Saya dan istri meyakini ikhtiar yang kami lakukan ini adalah sebagai bentuk sayang kami pada Bima. Ternyata benar, Tuhan telah memudahkan urusan saya ini melalui layanan JKN yang tidak ribet dan pelayanannya cepat. Dokter dan perawat yang menangani memberikan layanan dengan sebaik-baiknya tanpa membeda-bedakan. Saya jadi terharu, begitu baiknya layanan JKN sekarang ini dan memudahkan,” ungkap Angga.
Akhirnya Bima pun menjalani operasi dalam kurun waktu empat jam. Angga dan istri pun bersyukur rumah sakit di Jakarta yang menangani operasi Bima, pelayanannya sangat bagus. Angga tidak merasa dipersulit sedikit pun saat mengantar sang anak berobat dengan menggunakan Program JKN. Hal tersebut membuatnya terkesan dengan pelayanan di rumah sakit bagi pasien JKN.
“Tidak ada yg tidak mungkin jika Tuhan sudah berkehendak. Ternyata tinggal menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) pun sudah langsung dapat dilayani, sangat memudahkan. Saya pun telah menggunakan Kartu Indonesia Sehat (KIS) Digital melalui Aplikasi Mobile JKN sebagai kelengkapan administrasi. Tidak ada yang ribet karena BPJS Kesehatan telah memfasilitasi pelayanan yang mudah di era digital saat ini. Aplikasi tersebut sangat mudah diakses di manapun kita berada. Terima kasih banyak layanan JKN yang telah membantu meringankan biaya operasi anak saya. Semoga keberlangsungan layanan JKN dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat dan berlangsung sampai kapanpun,” ucap Angga. (Fa/ru)