Reporter: Junaidi
Sumenep-harianjatim.com. Walaupun belum beroperasi gedung kawasan industri hasil tembakau (KIHT) di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur terus diberikan suntikan anggaran yang jumlahnya mencapai miliaran rupiah.
Tahun 2024 gedung yang dibangun di Kecamatan Guluk-Guluk itu kembali digelontorkan anggaran sekitar Rp. 2 miliar. Saat ini proses lelang telah selesai.
CV Putri Kencana menjadi pemenang tender dengan nilai pagu Rp. 1.916.111.300,00 itu. CV yang beralamatkan di Dusun Panggung, RT 02 RW 01, Desa Banuaju Timur, Kecamatan Batang-Batang, Sumenep ini berhasil menyingkirkan 21 peserta lelang yang lain.
Dari 22 peserta lelang yang mendaftar, hanya dua yang mengajukan penawaran, yakni CV Putri Kencana dengan harga penawaran Rp. 1.895.573.562,65, dan CV Nosan dengan harga penawaran Rp. 1.895.933.028,34.
Anggaran sebesar Rp. 1,8 miliar lebih ini bersumberkan dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) tahun 2024 yang diperuntukkan pembangunan pagar, pintu gerbang, jalan dan pengeboran Sumur dan Penyediaan Air Baku.
Diolah dari berbagai sumber, pembangunan KIHT di Desa Guluk-Guluk, Kecamatan Guluk-Guluk, Sumenep dilakukan sejak tahun 2021 lalu. Saat itu anggaran yang disediakan mencapai Rp. 9,6 miliar.
Kemudian tahun 2022 kembali dianggarnan sebesar Rp. 1,8 miliar lebih dan tahun 2023 dianggarkan sebesar Rp. 3,4 miliar lebih. Pemerintah kembali mengalokasikan anggaran keseluruhan sebesar Rp. 2,5 miliar di tahun 2024.
Dengan begitu anggaran pembangunan KIHT tersebut telah menghabiskan sekitar Rp.16 miliar lebih.
Meski telah menelan anggaran yang cukup besar, keberadaan gedung itu tampak seperti gedung mati. Setiap hari tidak ada aktifitas yang dilakukan di gedung tersebut.
Simak berita terbaru dan kabar terbaru melalui Google News harianjatim.com. Atau melalui aplikasi HarianjatimCom.
(red).