Reporter: harianjatim
Sumenep-harianjatim.com. Pemerintah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur melakukan pengecekan terhadap sumur bor yang diduga mengandung minyak gas di Desa Batang-batang Laok, Kecamatan Batang-batang, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
Hasilnya, sumur bor milik M. Suhayu itu mengandung gas metana. Kondisi tersebut dinilai tidak terlalu membahayakan, namun mudah terbakar.
“Jadi, hasil deteksi sementara air sumur bor yang bercampur gas bumi itu tidak ada kandungan yang berbahaya. Ada kandungan gas metana tapi sangat kecil. Dan tidak terkandung H2O,” kata Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Sumenep, Dadang Dedy Iskandar.
Gas metana adalah gas rumah kaca yang terbentuk dari satu atom karbon dan empat atom hidrogen, dengan rumus kimia CH4.
Hasil tersebut diketahui setelah Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Timur dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi meninjau lokasi tersebut.
Pihak ESDM Provinsi Jawa Timur telah mengambil sampel air sumur bor itu untuk diteliti di Laboratorium.
“Kami tunggu hasilnya seperti apa, karena masih proses penelitian di ESDM Provinsi Jawa Timur,” tuturnya.
Saat ini, kata Dadang, pihaknya mengimbau masyarakat untuk tidak beraktivitas di sekitar lokasi sumur bor tersebut.
“Di lokasi sumur bor itu sudah dipasang garis polisi dan sumur sementara ditutup. Masyarakat dilarang mendekati lokasi, karena khawatir ada yang mencoba bermain api. Kandungan gas metan memang kecil, tapi ketika ada percikan api itu yang berbahaya,” ungkapnya.
Sebelumnya, sumur bor milik M. Suhayu, yang digali pada November 2023, mengeluarkan air yang diduga bercampur minyak bumi.
Hal itu diketahui ketika pemilik sumur mengecek air pada Sabtu (31/08/2024) lalu.
Simak berita terbaru dan kabar terbaru melalui Google News harianjatim.com. atau download App HarianjatimCom.
(red)