Oleh: Nilla Mery Handayani*
Seperti yang kita ketahui iphone bukanlah suatu barang yang mewah saat ini. Iphone merupakan salah satu ponsel modern yang merajai perangkat mobile saat ini. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menerangkan bahwa dari total keseluruhan, 2,8 juta unit HP adalah barang impor nah 85 persen dari 2,8 juta unit itu adalah produk-produk Apple yang merupakan iphone. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dan AI sudah membawa perubahan yang signifikan dalam kehidupan saat ini, termasuk dalam penggunaan perangkat seperti iphone yang kini beroperasi dengan sistem operasi terbaru yaitu iOS 18. Di dalam versi ini iphone memiliki fitur Apple Intelligence, yang didukung oleh generative AI untuk memberikan pengalaman yang lebih personal dan langsung bagi pengguna. Teknologi ini yang memanfaatkan AI untuk memberikan rekomendasi, mengelola aktivitas pengguna, dan menganalisis data, serta tidak hanya meningkatkan efisiensi tetapi juga membawa tantangan moral dan profesional. Dalam konteks ini, pentingnya profesionalisme dan kode etik menjadi sangat relevan untuk memastikan bahwa penggunaan teknologi ini berlandaskan pada integritas dan keamanan terhadap hak pengguna.
Esai ini menguraikan peran profesionalisme dalam pengembangan dan penerapan teknologi TIK, khususnya dalam generative AI pada iOS 18. Selain itu, kode etik profesi, seperti yang dirumuskan oleh Association for Computing Machinery (ACM), menjadi acuan penting dalam membimbing perilaku professional untuk memastikan bahwa inovasi yang dihasilkan tetap dalam aturan moral dan tanggung jawab sosial. Terakhir, sebagai mahasiswa informatika yang kelak akan terjun ke dalam industri ini, sangat penting untuk mempersiapkan diri dengan prinsip-prinsip etika dan profesionalisme agar dapat berkomunikasi secara baik dan positif di tengah maraknya perkembangan teknologi saat ini.
Etika dan Privasi dalam Teknologi AI: Tantangan dan Tanggung Jawab
Profesionalisme dalam dunia TIK meliputi tanggung jawab dalam bekerja dengan integritas dan komitmen tinggi terhadap kesejahteraan masyarakat luas. Dalam sistem operasi iOS 18 dan Apple Intelligence, profesionalisme berarti memastikan bahwa teknologi AI hanya fokus pada kenyamanan dan kecepatan, tetapi juga perlindungan data pribadi dan pengambilan keputusan yang adil. Sedangkan teknologi berbasis AI diharapkan dapat memberikan prediksi dan rekomendasi yang akurat tanpa mengorbankan privasi pengguna. Oleh karena itu, seorang professional TIK harus memiliki nilai kerja yang tinggi, mengikuti perkembangan standar keamanan, serta memiliki pengetahuan yang memadai untuk mencegah pelanggaran privasi dan potensi bahaya lain dari penyalahgunaan teknologi.
Association for Computing Machinery (ACM) telah merumuskan kode etik yang menjadi panduan penting bagi profesional TIK di seluruh dunia. Prinsip-prinsip ini, diantaranya menghormati privasi individu dan bertanggung jawab terhadap dampak sosial dari teknologi yang dikembangkan. Seorang professional TIK diharapkan memegang teguh prinsip-prinsip ini agar teknologi yang mereka hasilkan dapat dipercaya dan memberikan manfaat bagi masyarakat.
Sebagai mahasiswa informatika yang akan memasuki dunia kerja di bidang TIK perlu memahami betapa pentingnya etika dan profesionalisme. Salah satu cara untuk mempersiapkan diri adalah yaitu dengan mendalami prinsip-prinsip kode etik ACM, serta belajar tentang risiko dan tanggung jawab dalam pengembangan teknologi berbasis data AI. Selain itu, mahasiswa juga mampu memiliki kesadaran tinggi terhadap isu-isu seperti privasi, keamanan data, dan transparasi. Yaitu dengan mengikuti seminar, pelatihan etika profesional, dan diskusi akademik yang terkait dengan isu TIK.
Dalam pandangan saya, profesionalisme dalam industri TIK memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kepercayaan publik terhadap teknologi baru, termasuk AI di iOS 18. Berdasarkan fakta yang ada, dampak profesionalisme terlihat jelas dalam bagaimana teknologi diterima dan digunakan oleh masyarakat. Ketika sebuah perusahaan atau profesional TIK menerapkan etika dengan baik, maka pengguna akan lebih percaya terhadap inovasi teknologi. Namun, jika etika diabaikan, kepercayaan publik akan berkurang yang pada akhirnya dapat menghambat perkembangan teknologi itu sendiri.Bagi para profesional dalam industri TIK, seperti pengembang developer, pemimpin perusahaan, dan institusi pendidikan, perlu adanya upaya yang lebih besar dalam meningkatkan pemahaman dan kesadaran terhadap etika professional. Pengembangan kebijakan transparansi data dan edukasi tentang privasi pengguna merupakan langkah penting untuk mendorong penggunaan teknologi yang bertanggung jawab. Selain itu, pendidikan tinggi perlu memberikan penekanan yang lebih besar pada mata kuliah etika dan profesi, sehingga lulusan informatika siap menghadapi tantangan moral di dalam dunia kerja.
Perkembangan TIK dan AI di iOS 18, khususnya dengan fitur Apple Intelligence, menghadirkan berbagai keunggulan dalam hal personalisasi dan prediksi berbasis data. Namun, di balik kemajuan ini, terdapat tantangan besar dalam hal etika dan profesionalisme. Seorang professional TIK harus memiliki komitmen terhadap nilai-nilai etika dan bertanggung jawab atas dampak dari teknologi yang mereka kembangkan. Kode etik ACM memberikan pedoman penting bagi profesional TIK dalam menjalankan tugas mereka dengan integritas dan menghormati hak-hak pengguna.
Seiring dengan meningkatnya ketergantungan masyarakat pada teknologi, peran profesionalisme dan kode etik menjadi aspek penting untuk mengimbangi dampak sosial dari perkembangan ini. Masyarakat akan lebih sadar pentingnya privasi data dan memiliki ekspetasi yang tinggi terhadap bagaimana informasi pribadi mereka dikelola. Ketika pada iphone memperkenalkan fitur Apple Intelligence, nah perhatian masyarakat tidak hanya pada kenyamanan yang mereka tawarkan, tetapi juga pada keamanan apa saja yang terjadi pada proses tersebut. Kemudian jika sebuah aplikasi atau fitur dianggap tidak transparan atau berpotensi membahayakan privasi, masyarakat akan semakin waspada menggunakan teknologi tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa nilai etika tidak hanya penting dalam proses pengembangan tetapi juga dalam penerimaan teknologi oleh masyarakat.
Bagi mahasiswa informatika yang akan menjadi bagian dari industri TIK, penting untuk memahami bahwa profesionalisme dan etika bukan sekedar materi, tapi merupakan fondasi dalam mengembangkan teknologi yang bermanfaat dan dapat dipercaya oleh masyarakat. Dengan demikian, kolaborasi antara institusi pendidikan, Perusahaan, dan regulator dalam meningkatkan kesadaran etika dapat membantu menciptakan ekosistem TIK yang lebih aman, transparan, dan bertanggung jawab.
Dengan mempersiapkan diri secara etis dan professional, para mahasiswa informatika akan lebih siap menghadapi tantangan yang kompleks di dunia teknologi. Pemahaman yang mendalam tentang isu-isu seperti privasi, keamanan data, dan transparansi akan menjadi hal penting untuk menghadapi persaingan dalam industri ini. Oleh karena itu, dengan menerapkan nilai-nilai etika dalam dunia kerja, para profesional dapat menjadi agen perubahan yang membawa pengaruh positif bagi masyarakat. Sehingga para profesional dapat memastikan bahwa teknologi yang mereka ciptakan tidak hanya bermanfaat bagi pengguna, tetapi juga selaras dengan nilai-nilai moral yang dipegang oleh masyarakat.
*) Mahasiswa Informatika Universitas Muhammadiyah Malang
Simak berita terbaru dan kabar terbaru melalui Google News harianjatim.com. atau download App HarianjatimCom.