Oleh : Ahmad Yudhan
Indonesia Emas 2045 adalah visi besar yang mengarah pada kemajuan bangsa dengan ekonomi yang kuat, pembangunan berkelanjutan, serta masyarakat yang berdaya saing global. Dalam upaya mewujudkan cita-cita ini, Islam sebagai agama mayoritas di Indonesia memiliki peran strategis, tidak hanya dalam aspek moral dan spiritual, tetapi juga dalam membentuk etos kerja, keadilan sosial, serta tata kelola pemerintahan yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat. Islam, dengan nilai-nilai universalnya, dapat menjadi azas yang kokoh dalam membangun karakter bangsa yang unggul dan berintegritas.
Salah satu prinsip utama dalam Islam yang relevan dengan pembangunan nasional adalah konsep maqashid syariah, yaitu perlindungan terhadap agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta. Dalam konteks Indonesia Emas 2045, konsep ini dapat diterjemahkan dalam kebijakan yang menitikberatkan pada pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai Islam, seperti kejujuran, kerja keras, dan ilmu pengetahuan, harus menjadi fondasi utama dalam membentuk generasi emas yang kompetitif dan berdaya saing global. Selain itu, Islam juga mengajarkan keseimbangan antara spiritualitas dan intelektualitas, sehingga pembangunan tidak hanya berorientasi pada aspek material, tetapi juga menciptakan masyarakat yang bermoral dan beradab.
Dari perspektif ekonomi, Islam menawarkan sistem ekonomi yang berkeadilan melalui konsep ekonomi syariah. Prinsip-prinsip seperti larangan riba, zakat sebagai instrumen redistribusi ekonomi, serta konsep ekonomi berbasis keadilan sosial dapat menjadi solusi terhadap ketimpangan ekonomi yang masih terjadi di Indonesia. Dengan mengembangkan sektor ekonomi berbasis syariah, seperti industri halal, keuangan syariah, dan wakaf produktif, Indonesia tidak hanya akan memperkuat perekonomian domestiknya tetapi juga mampu menjadi pemain utama dalam ekonomi global.
Selain itu, Islam juga mengajarkan prinsip good governance dalam tata kelola pemerintahan. Konsep al-adl (keadilan), amanah (tanggung jawab), dan musyawarah adalah pilar dalam membangun pemerintahan yang bersih dan berorientasi pada kesejahteraan rakyat. Jika nilai-nilai ini diterapkan secara konsisten, maka akan tercipta sistem pemerintahan yang transparan, akuntabel, serta bebas dari korupsi, yang merupakan salah satu hambatan utama dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045.
Namun, penting untuk dipahami bahwa Islam sebagai azas dalam pembangunan bukan berarti menjadikan negara ini eksklusif untuk satu golongan tertentu. Sebaliknya, Islam harus menjadi nilai yang inklusif dan universal, yang mendorong kemajuan bersama tanpa diskriminasi. Islam mengajarkan toleransi, persatuan, dan semangat kebangsaan yang tinggi, sehingga dapat menjadi perekat bagi keberagaman di Indonesia.
Dengan menjadikan Islam sebagai azas dalam mempersiapkan Indonesia Emas 2045, bangsa ini dapat membangun peradaban yang maju, bermoral, dan berkeadilan. Islam tidak hanya hadir sebagai pedoman spiritual, tetapi juga sebagai inspirasi dalam membangun ekonomi, politik, dan sosial yang lebih baik. Dengan menerapkan nilai-nilai Islam dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara, Indonesia dapat mencapai kejayaannya sebagai negara yang kuat dan bermartabat di kancah dunia