PT Balad Grup dan Biotechnology Singapura Jalin Kerjasama Budidaya Rumput Laut di Teluk Kangean

  • Bagikan
Penandatanganan kontrak kerjasama antara PT. BALAD Grup dan Raintrust Biotechnology Singapura. (foto: ist)

Reporter: harianjatim

Surabaya-harianjatim.com. PT. Bandar Laut Dunia (BALAD) Grup bersama Raintrust Biotechnology Singapura PTE. LTD melakukan penandatanganan kontrak kerjasama untuk mendukung budidaya rumput laut di teluk Kangean, Sumenep, Jawa Timur.

banner 336x280 banner 336x280

Penandatanganan kontrak kerjasama itu dilakukan oleh Moh Ka’bil Mubarok selaku Direktur Utama PT. BALAD Grup dan Mr. Philip Gu sebagai Direktur Utama Raintrust Biotechnology Singapura, di Estate lantai 5 Hotel Hilton Singapura, Jumat, 21 Maret 2025. Selain itu penandatangan ini disaksikan oleh Kepala Dinas Perikanan Sumenep Agustiono Sulasno beserta jajaran direksi PT. BALAD Grup.

Direktur Utama PT. BALAD Grup Moh Ka’bil Mubarok mengatakan, melalui kerjasama ini menjadi awal untuk menjadikan BALAD Grup sebagai pemain global di bidang perikanan.

“Kami yakin, dengan dukungan mitra seperti Raintrust Biotechnology, BALAD Grup akan membawa Indonesia ke peta dunia perikanan budidaya,” katanya.

Dengan semangat kolaborasi dan visi jangka panjang, PT. BALAD Grup dan Raintrust Biotechnology siap mengubah Teluk Kangean menjadi pusat produksi rumput laut terbesar di dunia, sekaligus membawa kesejahteraan bagi masyarakat Sumenep dan Indonesia.

Dikatakan, proses kerjasama tersebut butuh proses panjang. PT Balad tengah menjalin komunikasi sejak Hanuai 2025 lalu.

Saat itu HRM. Khalilur R Abdullah Sahlawiy, Owner dan Founder PT. BALAD Grup, bersama Mr. Philip Gu bersam-sama lawatan ke Pendopo Kabupaten Sumenep. Kunjungan ini disambut antusias oleh Bupati dan jajarannya, terutama karena BALAD Grup membawa konsep Blue Economy yang diyakini mampu memajukan dan mensejahterakan Kabupaten Sumenep.

Pada medio Februari 2025, kedua belah pihak melanjutkan kerjasama dengan melakukan survei ke Gugusan Teluk Kangean, Sumenep. Selain Raintrust Biotechnology, turut hadir mitra bisnis BALAD Grup dari China, Shenzhen Longkeyuan Aquaculture CO. LTD. Setelah tiga hari melakukan survei, kedua mitra asing tersebut menyatakan kekagumannya terhadap potensi luar biasa Teluk Kangean. Bahkan, mereka menyebutnya sebagai “surga yang ada di Bumi.”

Berdasarkan survei tersebut, PT. BALAD Grup meyakini bahwa mereka akan menjadi perusahaan jawara dunia di bidang perikanan. Mereka berencana membudidayakan beberapa komoditas perikanan seluas 90 ribu hektar dengan program unggulan bernama LOKETARU (Lobster, Kerapu, Kepiting, Kerang, Teripang, Anggur Laut, Rajungan, Rumput Laut, dan Udang).

Poin-Poin Strategis Kerjasama
Kerjasama ini mencakup beberapa poin strategis, antara lain:

Budidaya Rumput Laut Seluas 50.000 Hektar: PT. BALAD Grup akan membudidayakan rumput laut di Teluk Kangean seluas 50.000 hektar, dengan segala pengurusan legalitas dan perizinan menjadi tanggung jawab mereka.

Transfer Teknologi Modern : Raintrust Biotechnology akan melakukan transfer teknologi budidaya rumput laut yang modern, ramah lingkungan, serta pencegahan dan pengobatan penyakit.

Pemasaran Internasional : Dalam jangka pendek, Raintrust akan membeli dan memasarkan hasil budidaya rumput laut ke pasar internasional.

Pendirian Pabrik Pengolahan : Dalam jangka menengah, Raintrust akan membantu BALAD Grup mendirikan pabrik pengolahan rumput laut menjadi produk turunan seperti bahan baku tekstil, skincare, minuman kesehatan, biofuel, dan beras. Pabrik ini rencananya akan dibangun di Sumenep dan Situbondo.

Joint Venture dan IPO : Dalam jangka panjang, kedua pihak sepakat membentuk perusahaan bersama (joint venture) dengan target melaksanakan Initial Public Offering (IPO) dalam dua tahun mendatang.

PT. BALAD Grup akan menggelontorkan investasi sebesar 1,8 triliun rupiah untuk membudidayakan rumput laut seluas 25.000 hektar pada tahun 2025. Investasi ini diperkirakan akan menyerap 15.000 tenaga kerja dari masyarakat sekitar.

Terpisah Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Sumenep Agustiono Sulasno mengatakan, budidaya rumput laut ini akan menyumbang 25% Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Sumenep. “Sektor perikanan akan menjadi penyumbang PAD tertinggi setelah migas,” ujarnya.


Simak berita terbaru dan kabar terbaru melalui Google News harianjatim.comatau download App HarianjatimCom.

(red)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner 336x280
Verified by MonsterInsights