Oleh: Ponirin Mika
Ketua Lakpesdam MWCNU Paiton dan Anggota Community of Critical Social Research Probolinggo
Pendidikan bukan sekadar proses mentransfer pengetahuan dari guru kepada murid. Ia adalah jantung dari kehidupan berbangsa dan bernegara. Di dalam pendidikan terkandung harapan besar untuk melahirkan generasi yang cerdas, beradab, dan berempati. Karena itu, pembangunan sistem pendidikan yang berkualitas seharusnya menjadi prioritas utama dalam agenda kebijakan nasional.
Bangsa yang besar bukanlah bangsa yang sekadar memiliki kekayaan alam atau kekuatan militer, melainkan bangsa yang memiliki rakyat yang terdidik. Pendidikan mampu membentuk karakter, pola pikir, dan cara bertindak masyarakat dalam kehidupan sosial. Tanpa pendidikan yang memadai, bangsa akan kehilangan arah dan rentan terhadap krisis moral.
Pendidikan bukan hanya soal membaca dan menulis. Lebih dari itu, pendidikan adalah proses membentuk manusia seutuhnya—yang mampu berpikir kritis, menghargai perbedaan, serta memiliki kepekaan terhadap penderitaan orang lain. Masyarakat yang terdidik bukan hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki empati dan tanggung jawab sosial.
Sayangnya, masih banyak wilayah di Indonesia yang belum menikmati akses pendidikan secara layak. Ketimpangan infrastruktur pendidikan antara kota dan desa, rendahnya kualitas tenaga pendidik, serta kurangnya dukungan anggaran, menjadi hambatan besar dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.
Negara memiliki tanggung jawab konstitusional untuk menjamin hak pendidikan bagi seluruh warga negaranya. Hal ini tercantum dalam UUD 1945 Pasal 31. Namun, tanggung jawab ini harus diwujudkan tidak hanya dalam bentuk regulasi, tetapi juga dalam komitmen nyata melalui anggaran dan kebijakan yang pro-rakyat.
Pendidikan yang baik harus dibangun di atas prinsip keadilan sosial. Artinya, setiap anak Indonesia berhak memperoleh pendidikan bermutu tanpa diskriminasi status sosial, ekonomi, suku, atau agama. Pemerataan pendidikan adalah kunci agar potensi anak bangsa dapat berkembang secara merata di seluruh pelosok negeri.
Lebih dari itu, pendidikan yang berkualitas juga harus berorientasi pada pembentukan karakter. Dunia saat ini tidak hanya membutuhkan manusia-manusia cerdas, tetapi juga manusia yang memiliki integritas.