Reporter: harianjatim
Sumenep-harianjatim.com. Harapan Sumenep untuk berlaga di ajang Piala Soeratin U-17 tahun 2025 dupastikan pupus.
Club salah satunya Perssu Madura City sebagai club sepakbola kebanggaan warga kabupaten berlambangkan kuda terbang ini absen dalam turnamen nasional yang akan digelar pada 9 Juli 2025 mendatang.
Informasi yang dihimpun media ini dari empat kabupaten di Madura hanya Sumenep yang absen di piala Soeratin U-17 tahun 2025. Sementara Kabupaten Pamekasan, Sampang dan Kabupaten Bangkalan dipastikan berlaga pada turnamen bergengsi tersebut.
“Memang betul absen,” kata Su’ud Pengurus PSSI Kabupaten Sumenep pada media ini.
Alasan tidak ikutnya turnamen pada Piala Soeratin U-17 itu disebabkan karena adanya keteledoran atau kurangnya update informasi pelaksanaan turnamen oleh salah satu pengurus Askab PSSI Sumenep.
Sebab kata dia, mengacu pada pelaksanaan turnamen yang sama di tahun 2024 lalu digelar pada bulan September. Dengan begitu kata dia masih memiliki waktu untuk melakukan berbagai persiapan, mulai dari pematangan tim dan juga melalukan seleksi pemain.
Upaya tersebut sambung dia telah disetujui oleh Ketua Askab PSSI Kabupaten Sumenep. “Sebenarnya informasi itu sudah dikirim pada bulan 5 (Mei) melalui email oleh Asprov. Setelah kami tanya di group (WA) ada kesalahan dari salah satu pengurus,” kata pria yang menjabat sebagai Komite Eksekutif Bidang Usia Muda, PSSI Sumenep itu.
Su’ud merasa terkejut setelah mengetahui Piala Soeratin U-17 akan digelar pada 9 Juli 2025 dari pengurus Askab dari kabupaten lain. “Kok Sumenep tidak ikut, Ikut apa” kata dia sembari memberikan jawaban pada pengurus Askab dari kabupaten lain.
Informasi tersebut kata dia didapat sehari sebelum pelaksanaan Technical Meeting (TM). “Niat kami sebenanrya tetap ikut, tapi karena sudah terlambat sebaiknya langsung menghubungi ketua saja,” pesan dia.
Simak berita terbaru dan kabar terbaru melalui Google News harianjatim.com. atau download App HarianjatimCom.
(red)
Perlu dipertanyakan keteledorannya itu memang benar2 teledor apa ada unsur kesengajaan?
Karena sebelumnya jg trjadi seperti itu.
Lalu pantas dipertanyakan juga komitmen dr pengurus tersebut terhadap askab jgn cm mementingkan diri sendri dan melihat kesenangannya saja tapi saat susah juga harus aktif