Reporter: harianjatim
Surabaya-harianjatim.com. Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur mengirimkan 11 kontingen Jamaah Tani Muhammadiyah (JATAM) untuk mengikuti Jambore Nasional JATAM I yang digelar pada Jumat-Ahad, 18-20 September 2025 di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.
11 delegasi JATAM merupakan perwakilan MPM PDM dari berbagai kabupaten/kota di Jawa Timur. Mereka berasal dari Malang Raya, Kediri Raya, Kabupaten Jember, Madiun, Ponorogo, Bojonegoro, Tuban, Gresik, Pasuruan, Sidoarjo dan Lamongan. Pelepasan kontingen berlangsung semarak di halaman Islamic Center PDM Kabupaten Ngawi, yang dipimpin langsung oleh Wakil Ketua PWM Jawa Timur, Moh. Khoirul Abduh, M.Si.
Wakil Ketua PWM Jawa Timur Khoirul Abduh mengatakan, Jambore Nasional JATAM I menjadi momentum penting untuk konsolidasi dan sinergi antar petani Muhammadiyah.
Dikatakan, kedaulatan pangan hanya akan terwujud jika data petani Jamaah Muhammadiyah terhimpun dengan baik.
“Muhammadiyah di abad kedua ini sudah saatnya menggarap serius sektor pertanian, perikanan, dan peternakan. Sektor-sektor ini merupakan penopang utama kemakmuran bangsa,” katanya dalam sambutannya saat acara pelepasan.
Digelarnya Jambore itu memiliki banyak tujuan, yakni membangun ekosistem pertanian yang kuat berbasis kemandirian, keadilan, dan keberlanjutan; memperkuat kapasitas dan pengetahuan petani dalam bidang pertanian, hortikultura, perkebunan, peternakan, dan perikanan; dan Menumbuhkan kesadaran penggunaan teknologi pertanian yang ramah lingkungan.
Selain itu juga memiliki tujuan untuk mendorong tumbuhnya jiwa kewirausahaan petani di tengah tantangan global; memetakan potensi Jamaah Tani Muhammadiyah sebagai produsen pangan nasional; Membentuk jejaring kerja sama yang saling menguntungkan antara petani, pelaku usaha, dan pemangku kebijakan dan mengupayakan kebijakan pemerintah yang pro-petani demi terwujudnya kedaulatan pangan nasional.
“Jambore ini juga merupakan implementasi nyata dakwah Muhammadiyah di level akar rumput, sesuai dengan salah satu program prioritas hasil Muktamar,” jelasnya.
Pada acara tersebut mengusung tema “Daulat Pangan untuk Indonesia Berkemakmuran”. Adapaun produk pertanian unggulan dari masing-masing daerah yang akan ditampilkan diantaranya, minyak Sacha Ichi, telur omega, dan jamu instan hasil olahan JATAM Sidoarjo.
Sedangkan hasil binaan JATAM Bojonegoro menghadirkan 1.000 botol pupuk organik N Level, JATAM Jember membawa jeruk Semboro, kopi Jember, pupuk Bokhasi, EM Esso, pupuk cair organik, serta aneka produk UMKM dari PD Aisyiyah.
“Produk-produk tersebut tidak hanya dipamerkan secara fisik, tetapi juga ditampilkan secara digital, sebagai bentuk adaptasi terhadap era teknologi informasi,” tutur dia.
Ketua MPM PWM Jawa Timur, Lutfi J. Kurniawan, berharap Jambore ini menjadi titik awal konsolidasi jamaah tani Muhammadiyah di tingkat nasional.
“Kedaulatan pangan yang adil dan berkelanjutan hanya dapat tercapai jika petani mampu bersatu melawan praktik monopoli dalam rantai produksi hingga distribusi,” katanya.
Hutri Agustino, Ketua Divisi Pertanian, Nelayan, dan Buruh Migran MPM PWM Jawa Timur, menegaskan, Jambore JATAM I bukan sekadar seremonial, melainkan wujud nyata kekuatan Persyarikatan Muhammadiyah dalam memperjuangkan kemandirian dan kedaulatan pangan.
“Isu ini bukan hanya penting di tingkat lokal dan nasional, tetapi juga di level global,” tegas dia.
Dia menambahkan bahwa tantangan pangan dunia semakin kompleks, mulai dari dampak perubahan iklim, alih fungsi lahan yang masif, hingga krisis akibat konflik militer di sejumlah kawasan yang selama ini menjadi pemasok pangan global.
Oleh karena itu, Jambore ini menjadi ruang strategis bagi Muhammadiyah untuk mengambil peran nyata dalam menjawab persoalan pangan umat.
Simak berita terbaru dan kabar terbaru melalui Google News harianjatim.com. Atau melalui aplikasi HarianjatimCom.
(rls/red)