Dewan Gereja Adalah Rumah Milik Bangsa dan Tidak Dipengaruhi Politik Papua

  • Bagikan

Oleh Gembala Dr. Ambirek/t G. Socratez Yoman

Keterlibatan saya dalam mendukung calon Gubernur dan wakil Gubernur Papua, MARI-YO tidak membawa nama Dewan Gereja Papua (DGP) dan juga Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua (PGBWP), itu terbukti dalam setiap artikel dan pernyataan yang berkaitan dengan PILGUB Papua pada 27 November 2024 dan PSU pada 6 Agustus 2025, saya tidak pernah menggunakan posisi saya sebagai Presiden PGBWP. Saya hadir sebagai kakak untuk mendukung kedua adik saya, yaitu adik Matius Derek Fakiri dan Alberto Fernando Aryoko Rumaropen (ALFARO).

Saya hadir untuk mendukung kedua adik saya, MDF dan ALFARO sebagai penyeimbang, ketika kedua adik saya ini ditolak oleh beberapa pendeta di Papua. Penolakan itu secara frontal, vulgar dan terang-terangan dengan nada menghakimi. Saya sebagai kakak tidak bisa dan tidak boleh diam, menyaksikan dan membiarkan adik-adik saya direndahkan martabat kemanusiaan mereka. Mereka juga mempunyai hak politik untuk menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Papua di atas Tanah leluhur mereka.

Saya tidak terima ketika keyakinan adik MDF dipersoalkan dan bernada menghakimi di mimbar-mimbar gereja dari beberapa pendeta. Saya berdiri untuk adik saya berhati mulia dan berbudi luhur yang pernah menolong banyak orang waktu menjadi Kapolda Papua. Dan paling terkesan dan berhutang kepada Tuhan adalah MDF menolong seorang anak yatim, anak dari seorang pendeta yang tinggal dengan ibu seorang janda yang harus membesarkan anak-anak yang masih kecil-kecil.

Anak yatim ini jatuh tahap seleksi awal masuk polisi tapi ditolong dan jatuh lagi seleksi tahap kedua. Anak yatim yang ditolong ini sekarang sudah menjadi anggota Brimob dan sekarang anak ini berdiri sebagai Komandan Regu bagi teman-temannya dan juga berdiri untuk menjadi penopang mamanya yang berstatus janda secara ekonomi.

Sudah pasti perempuan janda ini lututnya bergoyang, tangannya gemetar dan pikirannya tidak nyaman, perasaannya yang galau dalam memikirkan anak-anak ini setiap hari sejak ditinggalkan meninggal suaminya. Dalam keadaan sangat susah dan kesulitan seperti ini, MDF hadir sebagai mata Tuhan, telinga Tuhan dan tangan Tuhan untuk menopang seorang ibu janda ini. MDF hadir menghapus air mata, menguatkan lutut dan tangan yang goyang dan gemetar dan tenangkan pikiran yang galau. Sepertinya MDF mengatakan kepada anak ini “kamu lindungi dan topang mamamu dan adik-adikmu”.

Saya mempunyai keyakinan iman bahwa adik MDF dan ALFARO mempunyai iman dan kemampuan untuk membangun dan memajukan Papua selama lima tahun 2025-2030.

Ingat! Keterlibatan saya ini tidak mempengaruhi ideologi saya yang bersuara kritis untuk perjuangan Papua Barat merdeka. Saya tetap seperti dulu menjadi Gembala dan Guru Bangsa.

Pilihan atau keterlibatan saya dalam konteks Pilgub 27 November 2024 dan PSU Pilgub Papua 6 Agustus 2025 membuat mata petinggi Jakarta silau. Mata mereka silau karena saya mendukung Prabowo Subianto sebagai Presiden RI dan dukung adik MDF sebagai Gubernur Papua.

Jadi, biarkan mata Para Petinggi Jakarta dan mata rakyat Papua silau atas sikap kontroversial saya. Saya tetap dan selalu menjadi seorang sahabat rakyat dan bangsaku yang tertindas dan terjajah. Iman, Ideologi, nasionalisme dan karakter saya belum luntur dan tidak digadaikan untuk kepentingan pribadi. I am still alive and breath (saya masih hidup dan bernafas) untuk bangsa saya, bangsa Papua Barat dari Sorong-Merauke yang diduduki dan dijajah oleh bangsa kolonial Indonesia.

Akhir kata, Dewan Gereja Papua (DGP) atau West Papua Council of Churches (WPCC) adalah Rumah, Honai, dan Perahu rakyat dan bangsa Papua Barat dari Sorong-Merauke. Tidak ada orang atau lembaga yang intervensi atau pengaruhi DGP/WPCC. Perlu tahu, DGP/WPCC adalah wadah kolektif dan juga keputusan kolektif bukan keputusan personal, jadi pilihan saya tidak berpengaruh kemurnian roh dari DGP/WPCC. Di sini, sudah clear dan tidak samar-samar. Kalau belum mengerti atau belum tahu roh berdiri dan kerja DGP/WPCC tidak usah komentar.

*Penulis adalah Presiden Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua (PGBWP) dan Anggota Dewan Gereja Papua (WPCC).

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner 728x90
Verified by MonsterInsights
Share all your links, social profiles, and content in one simple, customizable page.