Surabaya – harianjatim.com HRM Khalilur R Abdullah Sahlawiy, yang akrab disapa Gus Lilur, merupakan pengusaha muda asal Situbondo yang tengah serius mengembangkan berbagai lini bisnisnya.
Ia menamakan perjalanan usahanya dengan istilah “AKUR AMAT KAU PEDRAS”, mencakup sektor Akuakultur, Rokok, Air Mineral, Tambang, Kebun, Tembakau, Pertanian, Perdagangan, serta Beras.
Setelah 19 bulan berupaya mengekspor benih lobster dari Indonesia ke Vietnam, Gus Lilur menilai bahwa aturan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan selama ini kurang jelas dan tidak konsisten.
Ia menyambut baik keputusan Presiden Republik Indonesia yang sejak 1 Agustus menangguhkan sementara ekspor benih lobster dan mengambil alih regulasi tersebut melalui Perpres dengan melibatkan banyak kementerian dan lembaga terkait.
Dengan adanya aturan baru yang lebih transparan dan adil, Gus Lilur bersama Balad Grup optimistis akan menguasai pasar lobster dunia, khususnya pasokan ke Vietnam yang sudah dikuasainya.
Dalam waktu dekat, 17 tim Balad Grup akan membuka kantor cabang di tingkat provinsi dan kabupaten, membangun sembilan gudang penyimpanan benih lobster, serta membentuk dua ratus Kelompok Usaha Bersama yang melibatkan ribuan nelayan, termasuk penyediaan kapal dan alat tangkap.
Di samping fokus pada pengembangan lobster, Gus Lilur juga menyiapkan penataan ulang usaha tambang, pabrik rokok Bintang Sembilan, pabrik beras, perkebunan tembakau, pabrik air mineral, serta perdagangan hasil pertanian dan perikanan budidaya. Ia pun memuji keberanian Presiden dan dukungan Jenderal TNI Purnawirawan Prabowo Subianto dalam memberantas mafia demi kelancaran usaha.
Gus Lilur mengajak masyarakat untuk bersama-sama mencintai dan membangun kejayaan Indonesia melalui semangat kerja keras dan kejujuran di bawah payung AKUR AMAT KAU PEDRAS.
