Reporter : Junaidi
Sumenep – Harianjatim.com, Dampak pandemi Covid-19 terhadap kemerosotan ekonomi dirasakan oleh sejumlah pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM), sebagian pelaku UKM mengalami penurunan pendapatan secara drastis bahkan hingga harus tutup produksi.
Salah satunya dialami oleh Yulis Nurdiana. Pengusaha keripik singkong asal Desa/Kecamatan Manding, Sumenep, Jawa Timur, mengalami penurunan penghasilan yang disebabkan tersendatnya pemasaran.
Perusahan rumah tangga yang diberi nama “CAHAYA” ini setiap bulan mampu memproduksi maksimal 25 ton keripik singkong. Namun yang terjual setiap bulan jauh dibawah hasil produksi. “Kami setiap bulannya bisa memproduksi 10 ton hingga 25 ton,” kata Yulis.
Pembuatan keripik singkong itu dilakukan di rumah-rumah warga sekitar. Saat ini terdapat 15 tempat usaha dengan jumlah tenaga kerja setiap tempat usaha sebanyak 50 orang. Dengan begitu UKM ini mampu menyerap tenaga kerja sekitar 750 orang dengan keuntungan setiap lokasi mencapai Rp1,5 juta setiap bulan.
Pekerja membuat keripik dengan bahan singkong dengan cara diiris. Hasil mentagnya dikumpulkan di tempat usaha dan kemudian digoreng dan dikemas hingga siap diedarkan kepada konsumen. “Hasil produksi kami terkadang hanya laku sekitar 5 ton setiap bulan. Sehingga tersisa stok bahan yang belum terjual antara 5 ton hingga 20 ton setiap bulan,” ungkap wanita isteri dari Sertu Dina Madiyanto, Babinsa Koramil Manding, Sumenep itu.
Kondisi tersebut kata Yulis tentu berpengaruh pada penghasilan. Karena biaya produksi yang dikeluarkan setiap bulan lumayan besar hingga mencapai Rp200 juta setiap bulan.
Meski begitu, Yulis terus mempertahankan dan mencari inovasi baru agar usaha yang telah lama dikeluti tetap berproduksi dan bisa membangkitkan ekonomi masyarakat ditengah wabah Pandemi Covid-19 ini.
Yulis berharap, kondisi tersebut menjadi perhatian pemerintah terutama dibidang pemasaran. Selain itu juga dibagian pengadaan bantuan sarana, selama ini usaha yang dikeluti masih menggunakan pola tradisional. “Sehingga juga bisa meningkatkan kualitas produksi,” harapnya.
(Jd/Bet)