BPS Catat Delapan Kota IHK di Jatim Alami Inflasi

  • Bagikan
Inflasi merupakan suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus, kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan kenaikan harga) pada barang lainnya. (Foto: Infografis/Edward Ricardo/CNBCIndonesia)

Reporter : Heriansyah

Surabaya-harianjatim.com. Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur menyatakan hasil pantauan Indeks Harga Konsumen (IHK) September 2022 8 kota di Jawa Timur mengalami inflasi.

banner 336x280 banner 336x280

Inflasi tertinggi terjadi di Kota Surabaya sebesar 1,52 persen dan inflasi terendah terjadi di Kabupaten Banyuwangi sebesar 0,87 persen.

“Dari delapan kota IHK di Jawa Timur, seluruhnya mengalami inflasi,” kata Dadang Hardiwan, Kepala BPS Jawa Timur, Dalam Berita Resmi Statistik Jawa Timur edisi 3 Oktober 2022.

Adapun tngkat inflasi tahun kalender September 2022 sebesar 5,51 persen. Sementara tingkat inflasi tahun ke tahun (September 2022 terhadap September 2021) tercatat sebesar 6,80 persen.

Dadang menyebutkan, terjadinya inflasi disebabkan karena adanya kenaikan harga secara umum, yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran.

“Dari sebelas kelompok pengeluaran, sembilan kelompok mengalami inflasi, satu kelompok mengalami defasi dan satu kelompok lainnya tidak mengalami perubahan,” jelasnya.

Kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tertinggi adalah kelompok transportasi sebesar 9,38 persen, diikuti kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,17 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,62 persen.

Sementara kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,61 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,36 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,18 persen, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,06 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga dan kelompok pakaian dan alas kaki masing-masing sebesar 0,05 persen.

Kelompok yang mengalami deflasi adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,4 persen. “Adapun kelompok yang tidak mengalami perubahan yaitu kelompok pendidikan,” jelas dia.

Baca Juga : Strategi Gubernur Khofifah Cegah Inflasi Ditengah Naiknya Harga BBM

(Jd/Red)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner 336x280
Verified by MonsterInsights
Download aplikasi miftahul huda.