Reporter : Junaidi
Sumenep-harianjatim.com. Kekayaan alam dan budaya yang ada di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur sangat banyak untuk dijadikan sebagai destinasi wisata. Namun, potensi tersebut belum terjamah dengan baik. Sehingga belum bisa memberikan kontribusi kepada daerah.
Tenaga Ahli (TA) Parawisata Kabupaten Sumenep Ahmad Faidlal Rahman mengatakan, banyaknya potensi alam yang belum tergarap bukan merupakan kesalahan salah satu pihak, sebab kepariwisataan bersifat multi sektoral.
“Artinya membangun pariwisata itu perlu adanya kebersamaan semua stakholder. Tidak cukup satu instansi saja,” katanya.
Baca : Nilai Keran Investasi di Sumenep Masih Tertutup
Potensi wisata yang dimiliki Kabupaten Sumenep cukup banyak, mulai dari wisata alam seperti kandungan oksigen terbaik kedua dunua di Pulau Giliyang. Selain itu juga memiliki destinasi wisata religi dan budaya yang hingga saat ini masih terawat.
Faid mengaku sebagai TA Pariwisata mengaku telah banyak memberikan masukan yang disampaikan langsung kepada Bupati Sumenep terkait pengelolaan pariwisata kedepan.
Penyampaian itu kata dia wajar tidak melewati Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Karena dirinya diangkat sebagai TA Bupati bukan TA OPD. “Alhamdulullah masukan kami sudah diakomudir,” jelas dia.
Baca : Menparekraf Bakal Jadikan Sumenep Sebagai Destinasi Unggulan
Salah satunta kata dia pada momentum hari jadi Kabupaten Sumenep ke-735 tahun ini juga terpibat dalam memberikan kontribusi pemikiran. Disadari konsep yang diberikan tidak mudah untuk diterapkan .
“Memang dalam pelaksanaanya masih butuh proses karena banyak pihak yang harus terlibat,” ujarnya.
Kendati begitu sambung dia yang terpenting dalam pembangunan pariwisata membutuhan kesadaran dan kekompakan baik di level pemerintahan, masyarakar dan pihak swasta.
“Itu yang terpenting perlu kesadaran secara kolektif,” tegas dia.
Baca Juga : Pulau Gili Iyang Jadi Prioritas Pembangunan Wisata di Sumenep tahun 2022
(Jd/Red)