Gubernur Jatim Siapkan Relokasi Permanen Korban Longsor di Trenggalek

  • Bagikan
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat meninjau korban tanah longsor. (Foto : kominfo Jatim)

Reporter : harianjatim

Surabaya-harianjatim.com. Gunernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyiapkan lahan untuk dibangun hunian tetap bagi korban longsor di Dusun Pule Desa Sumurup, Kecamatan Bendungan, Trenggalek, Jawa Timur.

banner 336x280 banner 336x280

Lahan yang akan dijadikan sebagai relokasi itu merupakan lahan milik Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur. Luas lahan milik Dinas Perkebunan Provinsi Jatim seluas 7.315m² yang terletal di Desa Sumurup, Kecamatan Bendungan, Trenggalek.

Tidak hanya tempat yang difasilitasi, melainkan pembangunan huniannya juga akan dianggaroan oleh Pemprov Jatim. Setiap rumah dianggaroan senilai Rp50 juta.

“Nantinya akan dibangun hunian bagi warga terdampak sekitar area longsor. Selain itu jua akan dibagun kandang komunal bagi hewan ternak di sekitar area baru tersebut. Kami akan gunakan anggaran BTT sebagai dana pembangunan hunian dengan biaya tiap rumah senilai Rp. 50juta,” kata Khofifah, sebagaimana dilansir dari laman website Komonfo Jatim baru-baru ini.

Terdapat 51 Kepala Keluarga (KK) terdampak banjir yang terjadi pada 18 Oktober 2022 itu. Dari 51 KK itu terdapat empat rumah, dihuni oleh lima KK dengan jumlah anggota keluarga 16 orang. 

Minggau 23 Oktober 2022, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bersama Bupati Trenggalek Moh Arifin dan Kalaksa BPBD Provinsi Jatim meninjau dan bersapa dengan masyarakat yang berada di lokasi posko pengungsian hingga posko kesehatan yang berada di Rumah Kepala Dusun Pule. 

Bersama Bupati Trenggalek Moh Arifin dan Kalaksa BPBD Prov Jatim, Gubernur Khofifah meninjau dan bersapa dengan masyarakat yang berada di lokasi posko pengungsian hingga posko kesehatan yang berada di Rumah Kepala Dusun Pule. 

Selain itu, Gubernur Jatim juga meninjau lokasi lahan yang akan digunakan untuk relokasi warga terdampak. Hal ini menindaklanjuti hasil komunikasi dengan Bupati Trenggalek bahwa masyarakat di area lokasi longsor sudah berkenan untuk direlokasi.

“Jadi memang titik-titik hunian masyarakat yang  rentan terdampak longsor maupun tanah retak harus kita carikan solusi secara lebih konkrit,” tandasnya.

Usai memastikan keamanan lahannya, Gubernur Khofifah berkesempatan menyampaikan kepada warga di sekitar perkebunan yang sudah menempati area tersebut untuk bersedia menerima warga terdampak longsor yang sudah bersedia di relokasi. 

“Saya bersama Pak Bupati memohon izin kepada bapak ibu disini agar bersedia mendapatkan saudara baru warga yang terdampak longsor sejumlah 31 KK. Semoga saudara kita nanti yang tinggal disini terhindar dari longsor ketika musim hujan tiba. Sehingga setiap hujan hatinya ayem, tenang dan tidak perlu khawatir lagi ada longsor,” tegasnya.

Tidak sampai disitu, Gubernur Khofifah juga memastikan bahwa proses hibah tanah yang akan difungsikan sebagai lahan relokasi akan berlangsung cepat.

“Karena ini (hibah tanah) dari Pemprov ke Pemkab bisa langsung. Kalau hibahnya ke luar lembaga selain Pemkab baru prosesnya cukup panjang,” katanya.

Selain itu, Gubernur Khofifah kembali menghimbau masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman bencana. Apalagi, dari bulan Oktober – Januari 2023 berdasarkan prediksi BMKG akan terjadi cuaca ekstrem bersamaan dengan  hidrometrologi membuat besar kemungkinan intensitas hujan sangat tinggi.

“Masyarakat harus terus waspada, karena dari bulan Oktober – Januari 2023   BMKG memprediksi akan terjadi cuaca ekstrem bersamaan dengan  hidrometrologi membuat besar kemungkinan intensitas hujan sangat tinggi,” imbaunya.

Baca : Hadapi Cuaca Ekstrime, Gubernur Jatim Minta Masyarakat dan Pemda Lakukan Mitagsi

Buat Sabuk Air


  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner 336x280
Verified by MonsterInsights