Reporter: harianjatim
Jakarta-harianjatim.com. Permainan tradisional latto-latto semakin populer. Belakangan ini tidak hanya digemari oleh anak-anak, permainan ini juga cukup tinggi peminatnya di kalangan orang dewasa.
Tidak hanya itu, jenis permainan ini juga pernah dicoba oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat berkunjung ke Subang. Momen Jokowi bermain latto-latto. Bahkan tidak ketinggalan Achsanul Qosasi juga nampaknya tertarik untuk memainkan permainan tradisional tersebut.
Momen AQ sapaan akrapnya Achsanul Qosasi saat bermain latto-latto sempat diabadikan dan diunggah dalam akun twetternya, @AchsanulQosasi.
Meski baru 13 jam di posting, telah banyak yang melihat dan mendapat 59 suka dari warganet. “Selamat Tahun Baru… Keseimbangan dan fokus kita nikmati di 2023,” tulis sebagai caption dalam postingan tersebut.
Dilansir dari Fimela.com, latto-latto merupakan permainan yang terdiri dari dua bola pemberat yang sama. Kedua bola tersebut terikat dalam seutas tali dengan cincin yang terdapat di atasnya.
Cara memainkan permainan ini sangat mudah. Cukup diayunkan ke atas dan ke bawah supaya bola bergerak berlawanan dan terbentur di tengah, sehingga mengeluarkan bunyi.
Meski terlihat sederhana, latto-latto diketahui memiliki manfaat positif untuk anak. Salah satunya untuk melatih konsentrasi dan fokus. Hal ini dikarenakan diperlukan konsentrasi dan fokus tinggi untuk membuat kedua bola tetap beradu. Selain itu, permainan ini juga bisa menjadi sarana belajar anak untuk mengontrol gerak tangan.
Sempat Dilarang di Sejumlah Negara
Melansir dari Fimale dari laman Groovy History, latto-latto sebenarnya sudah ada sejak tahun 1960-an dan populer di masanya. Di Amerika, mainan ini dikenal dengan nama clackers, click-clacks, knockers, ker-banks, hingga clankers.
Dahulu, latto-latto dianggap berbahaya, bahkan dilarang dimainkan di sejumlah negara. Sebab, latto-latto zaman dahulu terbuat dari kaca. Sehingga sangat berisiko pecah dan serpihannya mengenai pemain atau orang di sekitarnya.
Latto-latto yang terbuat dari kaca ini menyebabkan empat anak di Amerika cedera di bagian mata. Akibatnya, di tahun 1966 FDA melarang permainan tersebut beredar. Sementara di Mesir, permainan itu sempat dilarang pada 2017 karena dianggap melecehkan Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi.
Baca Juga : Pesan Achsanul untuk Supporter usai Laga Madura United vs Persija
(Red)