Reporter: Ahmad Zainul Khofi
Probolinggo.HarianJatim.com – Bahaya penggunaan gawai yang tidak tepat kebutuhan mengantarkan seseorang malas membaca, berpikir dan menulis. Mereka cenderung lebih senang chat atau bermain game online secara berkurumunan daripada membaca dan berdiskusi. Ini juga dipengaruhi oleh lemahnya literasi sebagian masyarakat. Untuk menghindari bahaya tersebut, Pustakawan Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo melakukan kunjungan ke Perpustakaan Daerah (Perpusda) Probolinggo, Selasa (22/08/23).
Pasalnya, kunjungan ini dilakukan untuk meningkatkan budaya literasi di lingkungan satuan pendidikan Ponpes Nurul Jadid melalui pengembangan layanan tata kelola perpustakaan di lingkungan satuan pendidikan.
“Tujuan kami memilih untuk mengunjungi Perpusda Probolinggo ini, tak lepas dari integritas Perpusda dalam menjalankan visi mencerdaskan masyarakat dengan salah satunya menjaga literasi masyarakat. Kini, Perpusda memiliki binaan perpustakaan hampir di setiap desa di Kabupaten Probolinggo,” jelas Kepala Bidang Kelembagaan dan Peserta Didik Biro Pendidikan Nurul Jadid sekaligus ketua rombongan, Ponirin Mika.
Menurut Ponirin, keahlian seorang pustakawan sangat dibutuhkan dalam mengelola perpustakaan menjadi pusat belajar peserta didik dengan suasana yang menyenangkan. Perpustakaan itu merupakan ruang belajar yang paling ideal dalam menambah wawasan.
“Jika suasana tidak menyenangkan dalam perpustakaan baik dari aspek pelayanan, manajemen serta penataan ruang dan buku, maka tidak akan dapat menunjang pada pembelajaran. Pustakawan bukan hanya seorang penjaga, tapi inovator dalam meningkatkan budaya literasi,” jelasnya.
Rombongan yang dipimpin oleh Ponirin Mika dengan jumlah 20 orang pustakawan dari berbagai jenjang pendidikan di bawah naungan Ponpes Nurul Jadid ini disambut hangat oleh Kepala Bidang Pelayanan Perpustakaan Daerah (Perpusda) Probolinggo Nurul Yakin beserta jajaran pimpinan dan pengurus lainnya.
Dalam kesempatan yang sama, Nurul Yakin memberikan apresiasi atas inisatif dan iktikad Ponpes Nurul Jadid tengah melakukan kunjungan untuk meningkatkan kualitas pelayanan tata kelola perpustakaan. Menurutnya, ini merupakan wujud sinergi bergerak serempak lestarikan budaya literasi khususnya di Kabupaten Probolinggo.
“Ini sebuah kehormatan, kami sangat bangga dengan adanya kunjungan belajar. Kita ingin perpustakaan daerah ini menjadi ruang belajar bagi masyarakat Probolinggo,” tegas Yakin.
Editor: Ponirin Mika