Reporter: harianjatim
Sumenep-harianjatim.com. Hitam Putih Jurnalis Dimata Mahasiswa menjadi tema dalam seminar dan peresmian Lembaga Pers Mahasiswa (LPM Authentic) Mahasiswa Universitas Bahaudin Mudhary Madura (Uniba Madura) yang dilakukan oleh Rektor Uniba Madura, Rachmad Hidayat di Euditorium Jagha Tembha, Senin (23/10/2023).
Peresmian LPM Authentic ini dikemas dengan seminar nasional. Dalam acara tersebut panitia mendatangkan tiga narasumber, yakni Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jatim Lutfi Hakim, Rektor Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi, Dr. Jokhanan Kristiyono, dan Anggota Komisi Informasi Kabupaten Sumenep Moh. Rifa’i.
Ketua LPM Authentic Uniba Madura Roby Tri Sulaiman NR mengatakan, ‘Hitam Putih Jurnalis Dimata Mahasiswa’ sengaja dijadikan tema dalam pada kegiatan ini. Hal itu seiring dengan pertumbuhan media yang cukup pesat. Sehingga menyebabkan keraguan kepada masyarakat akan kompetensi seorang jurnalis.
Padahal kata dia, media merupakan salah satu dari empat pilar demokrasi yang sepatutnya menjadi corong pemerintah dan menjadi penyambung aspirasu masyarakat. “Profesi jurnalis pada dasarnya sangat mulia,” katanya.
Hanya saja kata dia ditengah pesatnya pertumbuhan media banyak media yang kapabilitasnya meragukan.
Dirinya mencontohkan, saat ini banyak oknum jurnalis dadakan, mereka belum bisa memberikan sajian penulisan berita sesuai dengan kode etik jurnalis. Namun mereka melakukan kegiatan layaknya jurnalis profesional.
“Saat ini banyak bergentayangan mengaku jurnalis hanya mengandalkan Id cart, tapi tidak mencerminkan sebagai jurnalis yang menyarakan kepentingan masyarakat,” tuturnya.
Anggota Komisi Informasi Kabupaten Sumenep Moh. Rifa’i mengatakan, pertumbuhan media akhir-akhir ini memang cukup pesat. Bahkan di Kabupaten Sumenep hampir mencapai 200 media setiap tahun.
Tentu kata dia pertumbuhan media ini berdampak pada pertumbuhan jurnalis. Sehingga dirinya memaklumi munculnya seorang jurnalis dadakan dan belum memahami kaidah dan kode etik jurnalistik.
“Nah adanya jurnalis dadakan ini yang menimbulkan peran media menjadi abu-abu,” kata manta ketua PWI Kabupaten Sumenep itu.
Oleh sebab itu Rifa’i berpesan kepada mahasiswa untuk melakukan kajian dan terus menekuni pendidikan jurnalis sebelum menekuni profesi jurnalis.
“Jurnalis merupakan suatu pekerjaan yang baik dan mulia, karena dapat memberikan imput yang baik kepada masyarakat, dan memberikan kontribusi melalui karya jurnalistik untuk pembangunan Bangsa dan Negara,” pesannya.
Ikuti informasi terkini melalui harianjatim.com.
(red)