MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK TK DW KLAGEN, KEC. REJOSO KAB. NGANJUK MELALUI KEGIATAN MERONCE DENGAN POLA.

  • Bagikan

LILIK MARYATI,S.Pd guru kelompok B TK DW KLAGEN,KEC REJOSO,KAB. NGANJUK

banner 336x280 banner 336x280

Harianjatim.com- Nganjuk.Mengingat pentingnya pendidikan masa usia dini, sebagai pondasi dari awal pertumbuhan dan perkembangan mereka dimasa datang ,maka optimalisasi pendidikan menjadi sangat penting dan aspek yang mendukung adalah motorik halus anak. Motorik halus adalah pengorganisasian , penggunaan dan koordinasi antara otot tangan,saraf,mata,dan konsentrasi. motorik halus ini harus dilatih dan dikembangkan melalui kegiatan dan rangsangan yang kontinyu secara rutin yaitu melalui kegiatan meronce.

 Menurut Sumantri (2018:151) Meronce adalah kegiatan motorik halus Di Tk,dimana kegiatan menguntai dengan membuat untaian dari bahan-bahan yang berlubang disatukan dengan tali atau benang. Memasukkan benang atau tali kelubang -lubangnya dibantu dengan jarum atau tidak.

Meronce merupakan salah satu kegiatan yang dapat mengembangkan motorik halus. Gerakan motorik halus melalui meronce adalah gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu yang dilakukakn oleh otot-otot kecil.Kemampuan motorik halus lebih lama pencapainnnya dari pada kemampuan motorik kasar anak,karena kemampuan motorik halus membutuhkan kemampuan yang lebih sulit. Misalnya membutuhkan Konsentrasi, kontrol kehati-hatian, dan koordinasi otot-otot tubuh yang satu dengan yang lain. Dengan kegiatan meronce maka motorik halus anak dapat terlatih dalam merangsang kreatifitas,ketrampilan, dan imajinasi, mengasah mental menjadi tekun,telaten dan sabar.

Guru Tk Dw klagen,kec. Rejoso, kab nganjuk menggunakan kegiatan meronce pada peserta didik dengan tujuan untuk mengembangkan kemampuan koordinasi tangan dan mata untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak. Meskipun ada beberapa kesulitan yang dialami anak,diantaranya kesulitan memasukkan benang kedalam manik-manik dikarenakan ukurannya terlalu kecil,menciptakan bentuk karena kurang nya percaya diri pada anak untuk merangkai bentuk kalung maka didalam diri anak timbul rasa putus asa bahkan anak merasa tidak mampu.Dengan melihat hambatan yang dialami anak pada kegiatan meronce, guru tetap antusias memberikan dukungan dan motivasi kepada semua anak didik agar mereka semua dapat menghasilkan karya dengan meronce.

Hal ini dapat dilihat dengan menggunakan kegiatan meronce dengan manik-manik berpola AAA-BBB-CCC kemampuan motorik halus anak di Tk DW Klagen semakin meningkat. Anak anak dengan bangganya dapat menampilkan hasil karyanya didepan teman-teman dan ibu guru.

( Fa)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner 336x280
Verified by MonsterInsights