Reporter: harianjatim
Sumenep-harianjatim.com. Pemerintah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur terus melakukan upaya untuk menekan angka stunting. Salah satunya menggalakkan program kesehatan diseluruh lapisan masyarakat.
Hasilnya, selama empat tahun Sumenep dipimpin Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo berhasil menekan angka stunting sebesar 16,7 persen.
“Kami terus melakukan upaya penurunan angka stunting ini, karena peningkatan pembangunan manusia kami lakukan melalui kualitas kesehatan,” kata Bupati Fauzi, kepada media.
Menurutnya saat dirinya dilantik tahun 2021 angka stunting berada diangka 29,0 persen. Kemudian tahun 2022 turun menjadi 21,6 persen, dan pada tahun 2023 kembali turun menjadi 16,7 persen.
“Penurunan angka stunting itu berhasil dilakukan dengan berbagai upaya melalui program sinergi antar OPD,” jelas dia.
Tidak hanya dalam angka, keberhasilan penurunan angka stanting Bupati Fauzi mendapat penghargaan dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tahun 2024 sebagai apresiasi atas program yang dicanangkan.
Sumenep meraih peringkat pertama nasional dalam penurunan angka stunting di Indonesia, melalui program Dana Alokasi Khusus (DAK) Subbidang Keluarga Berencana kategori Pagu Sedang, mengalahkan Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, dan Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat.
“Penurunan angka stunting memang menjadi salah satu fokus program kami, dengan mengoptimalkan DAK,” ucapnya.
Ia menuturkan, tahun ini pihaknya menargetkan ada penurunan angka stunting menjadi 14 persen. Untuk tahun ini, pihaknya optimis bisa memenuhi target dan program yang dicanangkan masih terus dilaksanakan.
Untuk memeroleh target yang maksimal, pihaknya melibatkan berbagai OPD terkait termasuk BKKBN, PKK, dan organisasi masyarakat hingga tingkat bawah.
“Kami selalu komitmen untuk menekan angka stunting. Semua pihak dilibatkan agar program tersebut bisa berjalan maksimal,” katanya.
Salah satu upaya yang dilakukan, lanjutnya, mempercepat pembangunan dan rehabilitasi sarana prasarana kesehatan, menyediakan alat kesehatan dan logistik, meningkatkan akses air bersih dan sanitasi yang layak, serta membangun sistem penyediaan air minum dan sanitasi yang aman dan berkelanjutan.
“Dengan langkah-langkah ini, diharapkan target penurunan angka stunting di Sumenep akan tercapai, memberikan generasi muda masa depan yang lebih sehat dan cerah,” ujar dia sembari menaruh harapan besar.
Ikuti kabar terkini melalui harianjatim.com.
(red)