Lindungi Petani, Bupati Sumenep Minta Pabrikan Tentukan Harga Mengacu BEP

  • Bagikan
Bupati Sumenep H. Ahmad Fauzi Wongsojudo. (foto: ist).

Reporter: harianjatim

Sumenep-harianjatim.com. Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo meminta pabrikan untuk memerhatikan Break Event Point (BEP) dalam menentukan harga tembakau. Itu dilakukan agar petani tidak dirugikan dengan ketentuan harga yang ditetapkan.

Sesuai Surat Keputusan Bupati nomor 188/252/KEP/435.013/2024 tentang Titik Impas Harga Tembakau 2024, untuk tembakau gunung sebesar Rp 66.983, tegal sebesar Rp 61.604, dan Sawah Rp 46.142.

“Jadi, dalam menentukan harga tembakau harus mengacu kepada BEP. Itu menjadi pedoman dalam penentuannya,” kata Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo.

Baca Juga :  Inflasi di Jawa Timur Turun Selama 2024

Sebab, sambung dia, penentuan BEP itu sudah dilakukan kajian dengan melihat biaya yang dikeluarkan petani. Sehingga, petani tidak akan mengalami kerugian dengan harga yang sesuai dengan aturan tersebut.

“Jangan sampai menentukan harga sesuai dengan keinginan pabrikan. Harus mengacu kepada BEP. Kami tidak mau harga yang ditentukan nantinya malah merugikan petani. Intinya, antara pabrikan dan petani sama-sama nyaman dan tidak ada yang dirugikan,” ungkapnya.

Politisi PDI Perjuangan itu menuturkan, dan dalam proses pembelian juga harus disesuaikan dengan perbup nomor 29/2024 tentang tentang penatausahaan pembelian tembakau. “Sekarang harus regulatif. Dan, kami sudah atur,” tuturnya.

Baca Juga :  Debat Perdana Pilgub Jatim, KPU Usung Tema Kebutuhan Dasar

Misalnya, menurut suami Nia Kurnia itu, berkaitan dengan poster yang tidak ada lagi bahasa gratis. Apabila terjadi pembelian maka poster tersebut harus dibeli juga, jika tidak maka dikembalikan. Itu juga sudah diatur dalam Perbup.

“Termasuk juga timbangan itu sudah harus ditera. Intinya, kami ingin semuanya sesuai dengan regulasi yang sudah ada,” tuturnya.

Baca Juga :  Tips dari Dokter Sequis Mengenai Garam Himalaya dan Hipertensi

Untuk itu, pihaknya sudah membentuk tim monitoring pengendalian dan pengawasan pembelian tembakau untuk memonitor pabrikan. Itu harus dilakukan secara intens dan masif.

“Kami hanya ingin memberikan perlindungan memadahi kepada petani. Transaksi penjualan dan pembelian tembakau sama-sama memberikan manfaat. Petani juga harus menjadi kualitasnya, supaya harga tembakau stabil dan memberikan keuntungan kepada petani,” tegas dia.


Simak berita terbaru dan kabar terbaru melalui Google News harianjatim.comatau download App HarianjatimCom.

(red)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner 336x280
Verified by MonsterInsights