Malo, Bojonegoro – Dalam rangka mengaplikasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi, dosen dan mahasiswa dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Cendekia melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Rendeng, Kecamatan Malo, Kabupaten Bojonegoro. Kegiatan yang dilaksanakan pada awal September ini bertujuan untuk membantu masyarakat setempat, khususnya para pengrajin gerabah dan pelaku usaha wisata edukasi, dalam mengembangkan potensi usaha melalui penerapan inovasi manajemen usaha dan pemasaran digital.
Pengabdian ini dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap potensi lokal yang dimiliki Desa Rendeng, yang terkenal dengan kerajinan gerabah tradisional dan wisata edukasi pembuatan gerabah. Dengan adanya inovasi manajemen usaha yang lebih tertata diharapkan dapat memangkas biaya usaha dan mengetahui pendapatan riil usaha.
Sedangkan pemanfaatan teknologi digital dalam pemasaran, diharapkan dapat memperluas pangsa pasar wisata edukasi gerabah Desa Rendeng yang digawangi BUMDes Karya Mulya.
“Kegiatan ini merupakan wujud nyata kontribusi STIE Cendekia Bojonegoro dalam membantu meningkatkan perekonomian masyarakat melalui pendidikan dan pengembangan keterampilan. Kemmdikbud Dikti juga mendukung program ini melalaui Pendanan Hibah Pengabdian kepada Masyarakat-Pemula Tahun 2024.
Dengan penerapan manajemen yang efektif serta strategi pemasaran digital yang tepat, kami yakin produk gerabah Desa Rendeng dapat lebih dikenal dan diminati oleh pasar yang lebih luas,” ungkap Ketua Tim Pengabdian, Latifah Anom, SE., MM.
Selain memberikan pelatihan manajemen usaha, tim PKM STIE Cendekia juga mendampingi pemanfaatan platform digital sebagai media promosi, Pengurus BUMDes Karya Mulya bersama mahasiswa memanfaatkan media sosial untuk memasarkan atraksi wisata edukasi pembuatan dan colouring gerabah dengan pembuatan konten.
Direkstur BUMDes Karya Mulia, Siti Yuliatin, menyampaikan rasa syukur dan antusiasmenya terhadap program ini. “Kami sangat terbantu dengan adanya pelatihan dan pendampingan ini. Sebelumnya, kami hanya mengandalkan promosi secara tradisional melalui penawaran wisata edukasi kepada berbagai sekolah, namun dengan adanya konten pemsaran pada media sosial dapat membantu promosi secara lebih efektif dan efisien” ujarnya.