Mahasiswa KKN OBE UNUJA Latih Digitalisasi Promosi, UMKM Seblak Teteh Catat Kenaikan Omzet

  • Bagikan

Probolinggo.HarianJatim.Com– Universitas Nurul Jadid (UNUJA) melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) melaksanakan pelatihan dan pendampingan promosi digital kepada UMKM “Seblak Prasmanan Teteh Khas Bandung” pada Mei 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari Kuliah Kerja Nyata (KKN) OBE 2025 yang dilaksanakan di Desa Karanganyar, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo.

Pelatihan difokuskan pada peningkatan keterampilan toko56 pemanfaatan media sosial seperti Instagram dan TikTok, serta integrasi usaha ke dalam platform e-commerce seperti GoFood dan GrabFood. Kegiatan ini melibatkan pemilik usaha secara langsung, didampingi oleh mahasiswa KKN serta dosen pendamping lapangan.

banner 336x280 banner 336x280

Dosen Pendamping Lapangan, Mufidatul Himmah, M.E., menegaskan pentingnya adaptasi UMKM terhadap perkembangan teknologi digital. “Transformasi digital adalah keniscayaan bagi UMKM agar tidak tertinggal di tengah gempuran pasar digital,” ujarnya dalam sambutan pembukaan kegiatan.

Tim PKM UNUJA melakukan sejumlah langkah strategis untuk mendorong peningkatan promosi digital UMKM, di antaranya:

  1. Membuat akun Instagram dan TikTok bisnis,
  2. Mendaftarkan usaha pada platform layanan pesan-antar makanan seperti GoFood dan GrabFood,
  3. Memberikan pendampingan dalam pembuatan konten promosi, termasuk pengambilan foto produk, penulisan caption menarik, serta pemanfaatan hashtag yang relevan,
  4. Melakukan simulasi transaksi digital melalui e-commerce,
  5. Menggandeng food vlogger lokal untuk mengulas produk melalui unggahan media sosial.

Dampak dari strategi tersebut terlihat nyata. Dalam dua minggu pertama setelah terintegrasi dengan layanan GoFood dan GrabFood, omzet harian Seblak Teteh mengalami peningkatan rata-rata sebesar 30%. Kenaikan lebih drastis terjadi usai seorang food vlogger lokal dengan ribuan pengikut mengunggah ulasan positif di TikTok dan Instagram.

“Biasanya omzet tertinggi hanya sekitar Rp3 juta per hari. Tapi setelah viral dan masuk GoFood, bisa tembus Rp4 hingga Rp5 juta,” ungkap Teteh Yuyun, pemilik usaha Seblak Teteh.

Program ini mendapat respons positif dari pemilik UMKM dan masyarakat sekitar. Selain meningkatkan penjualan, kegiatan ini juga memperluas jangkauan pemasaran Seblak Teteh secara digital.

Tim PKM berharap, pelatihan ini tidak berhenti sebagai program insidental, melainkan dapat dilanjutkan melalui pendampingan berkala dan kerja sama strategis dengan influencer lokal. Ke depan, diharapkan Seblak Teteh dapat menjadi role model UMKM digital berbasis pondok pesantren.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner 336x280
Verified by MonsterInsights